Dimas Putra, Penyelam Cilik yang Borong 6 Emas di Kejurda Selam 2013

prestasi |

       Menangis karena Takut Lihat Pelatih saat TK Berawal dari renang, bocah 10 tahun ini terjun ke cabang olahraga selam. Prestasinya pun cemerlang. Terbaru, dia menyabet enam medali emas sekaligus menjadi penyelam terbaik di kejurda yang digelar Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Pengprov jatim.

       Perawakannya tegap dan cukup tinggi untuk anak usia 10 tahun, sekitar 155 sentimeter. Kulitnya agak gelap, tampak jelas karena seringnya terpapar sinar matahari. Ya, bocah laki-laki bernama lengkap Dimas Putra Wirananda ini memang atlet selam. Latihan selam yang membuat kulitnya lebih legam.

       Siang kemarin (9/4), Radar Kediri menemuinya di rumah sang pelatih, Suprino, di Perumahan Jenggolo Indah Blok O-1. Dimas masih mengenakan seragam sekolah. Rupanya bocah kelahiran Kediri, 4 Mei 2002 itu baru saja pulang sekolah. Dia dijemput orang tuanya. Dengan malu-malu Dimas menunjuk­kan enam medali yang berhasil diraihnya beberapa waklu lalu. "Senang dapat banyak medali,”ujar siswa kelas V SDN Banjaran V tersebut.

         Meski baru setahun terakhir menggeluti cabang selam, namun berbagai prestasi telah diraih. Seperti pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Selam 2013 di Surabaya 30-31 Maret lalu. Dimas menyabet 06 medali emas. Lima emas diperoleh dari kategori perseorangan, yaitu di nomor 50, 100, dan 200 meter surface biffin serta dan 100 meter surface monofin. Satu emas lagi di kategori kelompok, yaitu estafet 4x50 me­ter surface biffin.

       Perolehan enam emas itu merupakan sumbangan terbesar untuk kontingen Kota Kediri yang di kejurda tersebut mendapatkan total 8 medali emas, 9 perak, dan 5 perunggu. Dimas juga berhasil meraih predikat penyelam terbaik di kejurda tersebut. Predikat yang sama diperolehnya di kejurda tahun sebelumnya.

         "Dia sudah bisa jadi kontingen lapis dua di Porprov (Pekan Olahraga Provinsi Jatim) mendatang untuk cabang selam, ada regenerasi di cabang selam," ucap Supriono bangga. Orang tua Dimas, Muhammad Lukman Wahyudi dan Sri Wilujeng, sejak awal menginginkan putra semata wayangnya berlatlh renang. Bukan sekadar hobi, tetapi juga berharap berprestasi. Karenanya Dimas pun diikutkan klub, yaitu klub renang dan selam Arwana binaan Su­priono. "Kebetulan juga ada fasilitas, kakek dan budenya Dimas adalah karyawan di kolam renang Pagora, jadi keluarga gratis masuk di sana," jelas Lukman yang sehari-hari bekerja di Dinsosnaker Kota Kediri.

         Supriono ingat betul awal mula perkenalan Dimas dengan olahraga air tersebut. Yaitu, diawali berlatih renang saat masih taman kanak-kanak. Kala itu, Dimas yang sedikit penakut, tak mau. "Kalau lihat saya dia takut, bahkan sampai nangis, nggak mau latihan," kenang Suprino sambil tertawa.

        Lambat laun, Dimas kecil akhirnya menyukai olahraga terse­but. Salah satunya karena membuat dia bisa bermain air hampir setiap hari dan berlama-lama di kolam renang. Ketika kelas IV, sang pelatih mencoba menarik Dimas di cabang selam. Ternyata, kepiawaiannya sangat menonjol. Bahkan, terbukti saat ikut kejuaran kali pertama di tingkat kota, Dimas bisa menjadi juara.

       "Renang suka, selam juga suka, sama-sama menyenangkan," tutur Dimas yang berlatih lima kali dalam seminggu terse­but. Lantaran hobi itu, Dimas pun bercita-cita menjadi atlet selam nasional. "Ingin jadi atlet selam nasional dan angkatan laut," imbuhnya. Keinginannya ini terus diupayakan oleh orang tua dan pelatih. Dengan memberikan motivasi, latihan, serta mengikutsertakan Dimas dalam berbagai kejuaraan di tingkat regional maupun nasional.

        Terdekat, Dimas bakal menjajal kemampuannya di Porprov Jatim, Juni mendatang. "Tentunya tanpa mengesampingkan kegiatan akademiknya di sekolah," jelas Lukman. Selama ini, Dimas selalu masuk ranking 10 besar di kelasnya.

Kediri, Radar