Kediri (ANTARA) - Sebanyak 22 klub atau tim futsal usia 21 tahun (U-21) dari berbagai daerah di Jawa Timur, mengikuti kegiatan kompetisi futsal atau turnamen antardaerah yang bertajuk "Kediri futsal turnamen U-21" yang digelar di Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya, Kota Kediri, dengan protokol kesehatan yang ketat karena masih pandemi COVID-19.

"Kegiatan ini diikuti tim futsal se-Jatim, antarklub asosiasi futsal. Kami ingin dengan ini juga muncul bibit-bibit baru untuk tim futsal," kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Kediri Zachrie Ahmad di Kediri, Jumat.

Ia menambahkan kegiatan ini juga sarana mengukur kemampuan dari para anggota tim, sehingga nantinya kemampuannya lebih baik lagi. Acara diikuti peserta usia 21 tahun dari berbagai daerah di Jatim, misalnya Malang, Mojokerto, Jombang, dan sejumlah daerah lainnya.

Zachrie juga mengatakan kegiatan ini digelar selama dua hari, mulai Jumat (26/11) di GOR Jayabaya, Kota Kediri. Para peserta bertanding dengan tim lawan dan memperebutkan hadiah uang pembinaan senilai puluhan juta rupiah.

Ia juga mengakui saat ini masih pandemi COVID-19, namun tidak menyurutkan semangat untuk olahraga. Para peserta yang masuk ke area GOR Jayabaya, Kota Kediri, harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Selain harus vaksin, saat di pintu masuk harus melakukan pindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum memasuki GOR Jayabaya, Kediri tersebut.

"Prokesnya juga tetap diterapkan. Mereka harus vaksin dulu, minimal satu kali. Mereka tidak boleh lepas masker," kata dia.

Ia berharap, para atlet futsal terutama di Kota Kediri menjadi lebih bersemangat dengan kompetisi ini. Ke depan, mereka bisa meraih prestasi termasuk menyumbangkan medali untuk Kota Kediri, dalam beragam kompetisi.

"Di Kediri (tim futsal) bagus juga, masing-masing klub juga sering latihan. Untuk futsal belum (menyumbang medali), tetapi tetap latihan," kata Zachrie.

Dalam kegiatan itu, pembukaan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Peserta berbaris rapi sebelum acara dan setelahnya dilakukan tendangan pertama oleh Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Kediri Zachrie Ahmad sebagai pertanda kompetisi dimulai.