Proyek Drainase di Kediri: Ganti Semua dengan Box Culvert

Kediri Dalam Berita | 17/10/2019

radarkediri

proyek drainase kota kediri

LUBANG: Proyek drainase yang ada di Jalan Gatot Subroto. Di lokasi ini saluran air lama diganti dengan box culvert. (Anwar Basalamah - radarkediri.id)

Berita Terkait
 

KOTA, JP Radar Kediri – Warga kota harus lebih bersabar bila melintas di beberapa ruas jalan. Ketika di tepi jalan banyak gundukan tanah ataupun material proyek yang lain. Sebab, dalam bulan-bulan ini pemkot tengah mengebut pengerjaan saluran air atau drainase.

Jumlah proyek drainase itu tak tanggung-tanggung. Terdapat 23 paket pengerjaan yang berlangsung saat ini. Namun, dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) bertekad akan menyelesaikan proyek itu sesegera mungkin. Targetnya, proyek senilai Rp 19 miliar itu akan tuntas bulan depan.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Endang Kartikasari mengatakan, total ada 23 proyek yang tengah dikerjakan saat ini. Itu termasuk pekerjaan di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Kota, yang proyeknya sudah mulai Agustus lalu. “Setelah tender selesai, semua dikerjakaan hampir bersamaan,” kata Endang kepada Jawa Pos Radar Kediri.

Dari puluhan proyek tersebut, di antaranya yang sedang berjalan adalah pengerjaan drainase di Kelurahan Mrican dan Jalan Bandarngalim, Kelurahan Bandarkidul, Kecamatan Mojoroto. Lalu di Jalan Kapten Tendean, Kelurahan Pakunden dan di Jalan Brigjen Pol Imam Bachri, Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren. Sementara di Kecamatan Kota, ada proyek di Kelurahan Banjaran.

Endang mengungkapkan, proyek drainase di Kota Kediri sebagian besar ditargetkan tuntas pada November. Terutama paket pekerjaan yang dilelang dua bulan lalu. Sedangkan dua paket yang ditender ulang, ditargetkan baru tuntas pada Desember 2019. “Kami deadline setelah tanggal 18 (Desember),” ungkap perempuan kelahiran Tuban ini.

Sebelumnya, ada dua paket proyek drainase yang sempat gagal tender. Yakni perbaikan saluran di Seloware, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota, dan perempatan Jalan Basuki Rahmad. Penyebabnya, tidak ada rekanan yang meminati proyek tersebut karena nilainya terlalu kecil. Setelah itu, dinas PUPR melakukan tender ulang. “Setelah kami tender ulang, proyek bisa dikerjakan,” ujarnya.

Lebih jauh Endang mengatakan, tujuan proyek drainase tahun ini untuk memperbaiki saluran air. Pasalnya, rata-rata kondisinya semakin menyempit. Karena itulah, dinas PUPR memasang box culvert (saluran air dari beton) sebagai pengganti saluran dari tanah. “Mayoritas kami pasang semua (box culvert),” ungkapnya.

Selain saluran, DPUPR juga memperbaiki pedestrian di atasnya. Sebelumnya, sebagian besar trotoar di Kota Kediri desainnya dibuat naik-turun. Setelah diperbaiki, dinas membuatnya lebih rata. “Jadi bisa digunakan untuk penyandang disabilitas,” terang perempuan yang pernah berdinas di bidang kebersihan dinas lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan (DLHKP) Kota Kediri ini.

Untuk diketahui, tahun ini total ada 23 paket pekerjaan perbaikan saluran dan drainase. Total anggarannya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 19,112 miliar. Rinciannya, sebanyak 20 paket dianggarkan dari dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp 14,612 miliar. Sisanya 3 paket dialokasikan dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DHCHT) sebesar Rp 4,5 miliar.