Ikan lele adalah salah satu jenis ikan konsumsi, yang sering kita jumpai dipasar-pasar atau swalayan. Ikan ini rasanya gurih sehingga banyak diminati oleh masyarakat, harganyapun juga tergolong terjangkau dibanding jenis ikan konsumsi lain. Hal ini karena juga dipengaruhi oleh mudahnya untuk membudidayakannya, karena pada dasarnya ikan ini kuat bertahan hidup walaupun kolam tidak menggunakan sirkulasi udara, sehingga lebih mudah dan lebih hemat.Terkadang sebagian dari kita ada yang berminat untuk berternak ikan lele, namun salah satu kendala yang ada adalah faktor biaya dan tempat untuk beternak. Namun ditengah jaman yang serba sulit ini kita dituntut untuk lebih kreatif agar bisa mencapai apa yang kita inginkan.
Pada umumnya para peternak lele menggunakan kolam permanen, kolam terpal maupun bekas sawah sebagai media untuk peternakan. Namun jika anda ingin mencoba sesuatu yang lain, lebih hemat dan lebih praktis dalam berternak lele, anda juga bisa memanfaatkan drum plastik atau tong berukuran besar untuk berternak lele. Budidaya lele dalam tong (buletong) merupakan budidaya lele yang dirancang untuk keluarga di permukiman padat penduduk dengan tong untuk menambah gizi keluarga. Selain lele, buletong juga menghasilkan pupuk cair yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Pemakaiannya pada tanaman herbal, tanaman hias, dan tanaman buah membuat tanaman tumbuh subur.Untuk daerah perkotaan seperti Kota Kediri, maka budidaya ikan dalam drum/tong dapat dikembangkan, sehingga dapat menambah penghasilan dan kesejahteraan masyarakat.
Tong/drum plastik seperti ini pada umumnya bisa menampung hingga 200 liter dan cukup bisa diandalkan ketangguhannya dalam menahan air dan tentu saja lebih baik dari pada terpal. Kelebihan lainnya adalah biaya investasi yang lebih terjangkau dan tidak memerlukan tempat yang luas.
Drum seperti ini bisa anda dapatkan dengan harga sekitar Rp.300.000 atau jika ingin lebih hemat belilah yang bekas namun masih bagus. Langkah-langkah yang bisa anda lakukan:
1. Isilah dasar drum tersebut dengan tanah dan pupuk kandang 0.5 kg, kemudian diamkanlah sekitar 2 minggu sampai keluar jentik-jentik
2. Jika sudah masukan air sumur (jangan air ledeng yang mengandung kaporit) namun jangan terlalu penuh, untuk mencegah ikan lele naik dan melompat keluar.
3. Kemudian masukan benih lele ukuran 7-10 cm, dan satu drum plastik bisa memuat maksimal antara 200-250 benih, tapi sebaiknya diisi cukup 100 benih. Jangan heran jika pada awal-awal hari ada yang mati, dan jika memang demikian benih lele yang mati segera ambil dan dibuang dari drum
4. Berilah makanan berupa pelet 3x sehari, namun jika sudah usia 2 bulan bisa berikan makanan lain sebagai tambahan seperti limbah usus ayam yang dipotong-potong cukup sehari sekali. Jangan terlalu banyak atau harus habis termakan jangan sampai sisa, karena jika sisa akan membusuk dan menjadi sumber penyakit.
5. Gantilah air setiap seminggu sekali, disarankan tetap air sumur. Hal ini karena ini menggunakan drum dengan kapasitas air terbatas dan tanpa filter sehingga tingkat keasaman air akan meningkat lebih cepat.
6. Setelah dua bulan pilahlah ukuran ikan yang sama untuk setiap drum, karena pada umumnya pertumbuhan ikan akan berbeda-beda, ada yang lebih cepat beasar namun juga ada yang masih kecil. Yang besar jadikan satu dengan yang besar, yang kecil jadikan satu dengan yang kecil dalam satu ukuran supaya petumbuhan tetap baik.
7. Pada umumnya ikan lele akan panen dalam waktu 3 bulan, dan tiap satu kilo akan berisi 6 – 8 ekor, dan satu drum kira-kira akan menghasilkan hingga 30 KG.
ternak lele di drum
Untuk mengatasi seringnya pergantian air dalam budidaya lele dalam tong dan menekan pemberian pellet maka dapat digunakan probiotik. Probiotik adalah suatupakantambahanberupamikrobahidup yang dapatmemberikanpengaruhmenguntungkanterhadapinangdanlingkungandengancaramemperbaikikeseimbanganmikrobasaluranpencernaandanlingkungan.
Keunggulan Probiotik :
Untuk menjaga kualitas air sehingga tidak terlalu sering melakukan pergantian air, pemberian probiotik untuk ukuran tong dapat dilakukan sebanyak :
Masa Pemeliharaan (Hari ke) | DOSIS Pemberian Probiotik |
30 | 100 ml |
45 | 100 ml |
60 | 100 ml |
75 | 100 ml |
90 | 100 ml |
Sedangkan untuk pakan tambahan dapat digunakan limbah rumah tangga berupa sayur-sayuran, buah-buahan, dan lain-lain. Untuk lebih memaksimalkan kadar protein dalam limbah tersebut maka dapat difermentasikan. Komposisi untuk fermentasi limbah tersebut dengan tambahan probiotik :
Bahan - Bahan | Takaran |
Limbah rumah tangga | 1 sak |
Tetes / Gula | 250 ml |
Probiotik | 100 ml / 10 tutup |
Air | 5 liter |
Cara pembuatan fermentasi limbah :
Sedangkan pellet ikan dapat pula difermentasikan untuk menambah kadar protein pellet tersebut. Jika kadar protein bertambah maka ikan hanya memerlukan pellet lebih sedikit dan lebih cepat besar, sehingga secara ekonomis lebih menguntungkan. Komposisi pellet fermentasi :
Bahan - Bahan | Takaran |
Pellet | 2,5 kg |
Tetes / Gula | 10 ml / 1 sendok |
Probiotik | 10 ml |
Air | 500 ml |
CaraPemberianPakan
Untuk daerah perkotaan seperti Kota Kediri, maka budidaya ikan dalam drum/tong dapat dikembangkan, sehingga dapat menambah penghasilan dan kesejahteraan masyarakat.
Tidak ada artikel terkait