Kepergian Digma Marchya Agatha, relawan swab yang meninggal di usia 23 tahun akibat terpapar Covid-19 memang meninggalkan duka yang mendalam. Namun, meskipun Digma baru bekerja per 12 Juli 2021 dan meninggal pada 4 Agustus 2021, perannya sangat signifikan terkait peningkatan persentase tracing dan test swab bagi kontak erat pasien Covid-19 di Kota Kediri.
"Faktanya Kota Kediri menduduki peringkat 1 se-Jawa Timur versi aplikasi Silacak, kalau tidak ada relawan-relawan seperti almarhum Digma yang mempertaruhkan nyawa di garda terdepan, Kota Kediri mungkin tidak akan mencapai skor 1:6,09 yang artinya setiap satu orang dinyatakan covid-19, kami bisa melacak hingga rata-rata 6 kontak erat," tegas Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Kematian relawan nakes seperti Digma yang masih duduk di bangku kuliah semester 6 IIK Bhakti Wiyata, Kota Kediri bisa menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat.
"Jangan sampai kepergian ananda Digma ini menjadi sia-sia, mari masyarakat Kota Kediri menghormati jasa-jasanya dengan taat pada protokol kesehatan dan peraturan pemerintah terkait status PPKM level 4 di Kota Kediri," pesan Abdullah Abu Bakar.
Wali Kota Kediri tersebut berharap nakes harus dilindungi sebagai garda terdepan penanganan pandemi Covid-19. Ia juga akan menyalurkan santunan bagi keluarga almarhum Digma.
"Saya mewakili masyarakat Kota Kediri mengucapkan banyak terima kasih atas dedikasi para nakes, dan untuk ananda Digma semoga menjadi amal jariyah dan mendapatkan balasan tempat terindah di sisi Allah SWT," tutup Abdullah Abu Bakar.