Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang bertindak sebagai Wakil Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) menyampaikan berbagai perkembangan terkait pandemi Covid-19, pelaksanaan program pembangunan daerah maupun program kerja APEKSI di Kota Kediri, Senin (9/8). Penyampaian bahasan terkait Covid-19 ini dilakukan saat rapat koordinasi Dewan Pengurus APEKSI secara virtual.
Wali Kota Kediri menyampaikan bahwa di Kota Kediri kasus terkonfirmasi positif mulai mengalami penurunan, setelah di minggu keempat bulan kemarin mengalami peningkatan kasus. Kota Kediri sebagai salah satu daerah aglomerasi pasti ikut menanggung beban. Bila dilihat dari BOR rumah sakit, dari 500 tempat tidur yang disediakan, hanya 200 sampai 230 orang Kota kediri yang menempatinya dan sisanya ditempati oleh orang luar Kota Kediri. Namun hal itu juga karena rumah sakit Kota Kediri ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19. “Untuk mengendalikan BOR di rumah sakit, kami mengendalikan di hulunya, contohnya bila ada yang melakukan isolasi harus tetap dikontrol,” tambahnya.
Lebih lanjut dalam rapat ini, Abdullah Abu Bakar Wali Kota Kediri memberikan saran untuk daerah lain untuk memperhatikan pasokan oksigen. Karena seperti di Kota Kediri, yang sudah dipersiapkan dan dirasa sudah cukup memenuhi ternyata belum cukup memenuhi dan sampai saat ini Kota Kediri menerima pasokan oksigen 2 hari sekali. “Karena ini ada pergeseran tren Covid-19 dan sekarang di Luar Jawa lagi banyak maka hati-hati dengan pasokan oksigen. Selain itu untuk vaksin agar ditambah sehingga target vaksinasi segera tercapai,” imbuhnya.
Selain itu, Wali Kota Kediri juga mengungkapkan di Kota Kediri setiap hari ada tim yang keliling ke rumah warga yang isolasi mandiri untuk mengecek kadar oksigen dalam darah. Bila ditemukan kadar oksigen di bawah normal nanti akan dirujuk ke rumah sakit atau tempat isolasi terpusat. Tak hanya itu, tracing juga dilakukan secara masif dan untuk pelaporan data tracing juga sudah dilaporkan dengan baik melalui aplikasi Si Lacak.
Di sisi lain, dalam bidang ekonomi Wali Kota Kediri menuturkan saat ini orang diberi uang berapapun habis untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Bantuan kebutuhan pokok untuk warga dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah juga sudah berjalan dengan baik. “Saya rasa kalau untuk bantuan, sekarang ini waktunya untuk mendata. Lalu pada waktu nanti dikendorkan bantuan ini baru kita luncurkan, sehingga ibaratnya mereka bisa kulakan lagi untuk berjualan,” ujarnya.
Terakhir Wali Kota Kediri mengungkapkan bahwa berbagai hal telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri untuk penanganan Covid-19. Dan hal ini telah diintegrasikan agar bisa saling sinergi antara TNI, Polri, dan Pemerintah Kota Kediri.
Rapat secara virtual ini dibuka oleh Ketua Dewan Pengurus Wali Kota Bogor yang dihadiri oleh Ketua Dewan Pengawas, Wakil Ketua Dewan Pengurus dan Komisariat.