Menjalani isolasi mandiri secara terpusat di Balai Lembaga Keterampilan (BLK) Kota Kediri menjadi suasana baru bagi anak-anak, terutama bagi FY,12. Selama 7 hari isolasi di BLK, banyak hal yang dilakukan anak-anak ini untuk membunuh rasa bosan.
“Disini bermain congklak dan bola voli. Biasanya main sama teman sebaya yang di sini,” ujar siswa kelas 1 SMP ini. Ia pun juga mengaku nyaman selama di BLK.
Anak-anak ini tidak sendirian di BLK, mereka isolasi mandiri bersama ibunya.
Fasilitas mainan dan alat olahraga sengaja disiapkan BPBD Kota Kediri untuk bisa digunakan pasien mengisi waktu mereka. Sekaligus, membangun suasana nyaman selama isolasi agar mempercepat proses pemulihan.
“Kami juga baru saja menambah catur, bola voli, dan skipping agar bisa digunakan olahraga oleh pasien isoman. Selain itu, anak-anak yang sedang pemulihan juga kami sarankan ijin ke sekolah untuk tidak mengikuti sekolah daring, agar mereka tidak ada beban tugas dan pemulihan kesehatannya cepat. Kasihan kalo mereka jadi kepikiran tugas,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh.
Sementara itu, bantuan mainan tradisional juga datang dari Komite Olahraga dan Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Kediri. Ketua Umum KORMI Kota Kediri, Abdian Asgi Sukmana menyampaikan, meskipun dalam kondisi pandemi, bermain tetap menjadi hak anak, terutama pada anak yang harus menjalani masa penyembuhan COVID-19.
“Alat olahraga tradisional yang kami berikan tersebut diharapkan dapat membantu memulihkan psikis dan mental. Dapat menaikkan hormon endorfin sehingga timbul rasa gembira dan suka cita. Serta ini juga menjadi langkah awal program sosial bagi KORMI dan komunitas di Kota Kediri,” jelas Abdian.
Saat ini, menurut data Badan Pusat Statistik Kota Kediri terdapat 93.601 anak di Kota Kediri dengan rentang usia 0-19 tahun. Dan sesuai data kumulatif Dinas Kesehatan Kota Kediri, terdapat 271 anak telah terpapar COVID-19 dan sudah melakukan perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumah atau secara terpusat di BLK.