Wali Kota Kediri Minta Kematian Ibu Hamil dan Bayi Dalam Kandungan Akibat Covid-19 Menjadi Perhatian Serius

berita | 11/08/2021

wali kota kediri abdullah abu bakar mas abu

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menghimbau agar ibu hamil yang ada di Kota Kediri untuk segera melakukan vaksinasi. Dalam masa pandemi Covid-19 ibu hamil masuk dalam risiko tinggi apabila terpapar Covid-19. Pemerintah Kota Kediri pun telah menyediakan slot khusus bagi vaksinasi ibu hamil.

 

“Bagi ibu hamil yang sesuai syarat dan aturan silahkan datang ke puskesmas untuk melakukan vaksinasi. Kita priorotaskan ibu hamil agar segera mendapat vaksinasi,” ujar Abdullah Abu Bakar.

 

Tak hanya itu, Wali Kota Kediri juga meminta agar petugas puskesmas terus memantau dan memberikan penanganan maksimal pada ibu hamil yang terpapar Covid-19. Selain pemantauan juga pemberian bantuan. “Petugas puskesmas harus terus melakukan pemantauan terhadap kesehatan ibu hamil. Pada ibu hamil yang terpapar Covid-19 harus diberikan penanganan yang cepat,” tegasnya.

 

Pemerintah Kota Kediri terus berupaya maksimal dalam penanganan Covid-19. Peran petugas puskesmas dan bidan sangat penting dalam menangani warga yang tepapar pandemi Covid-19. Seperti ketika salah satu warga Kelurahan Banjaran yang terpapar covid-19 saat kondisi hamil. Petugas dan bidan Evita dari Puskesmas Kota Wilayah Utara dengan cepat langsung melakukan tracing dan testing pada kontak erat. Pemantauan kondisi ibu hamil yang terpapar Covid-19 tersebut terus dilakukan. “Setelah terkonfirmasi positif Covid-19, kami berikan vitamin dan obat sesuai dengan keluhan pasien”, kata Evita.

wali kota kediri abdullah abu bakar mas abu

Setelah dilakukan tindakan operasi sesar kondisi ibu tersebut drop hingga meninggal. Bayi yang dilahirkan selamat dan sehat. Petugas dan bidan Evita dari Puskesmas Kota Wilayah Utara pun mencari diantara keluarga yang dapat merawat bayi tersebut. Akhirnya bayi tersebut dirawat oleh keluarga di Kecamatan Wates Kabupaten Kediri karena keluarga di Kota Kediri semua sedang menjalani isolasi mandiri. 

 

Selain kesulitan mencari keluarga yang merawat, pihak rumah sakit berhati-hati saat menyerahkan bayi. “Meskipun sudah ada keluarganya, rumah sakit meminta harus didampingi nakes dari puskesmas yang merujuk beserta pak lurah. Sekarang bayinya sudah ada yang merawat. Keluarga bisa membawa si bayi kontrol ke faskes terdekat tidak harus ke puskesmas kami. Namun kami tetap memantau melalui telepon perkembangan si bayi. Bantuan berupa susu formula dan diapers juga telah disalurkan,” tutup Evita.