Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menghimbau warga terkonfirmasi positif untuk dirawat di Ruang Isolasi Terpusat. Seperti hari ini, Rabu (18/8) BPBD Kota Kediri menjemput 17 warga terkonfirmasi positif Covid-19 untuk dibawa ke gedung Eks Balai Pelatihan Kerja (BLK) yang sudah disiapkan Pemerintah Kota Kediri awal Juli lalu. Hal itu dilakukan karena lingkungan tempat tinggalnya padat penduduk dan jarak rumah yang berdekatan tidak masuk kriteria laik untuk digunakan isolasi mandiri. Adanya warga yang terkonfirmasi positif ditindaklanjuti pula dengan tracing dan testing kepada warga yang pernah kontak erat dengan pasien.
Wali Kota Kediri mengatakan pemindahan ke ruang isolasi terpusat merupakan hasil koordinasi dan kerjasama 3 pilar. Upaya ini dilakukan untuk mencegah adanya penyebaran pandemi yang ditimbulkan warga yang saat ini telah menjalani isoman. “Hari ini ada 17 orang yang dipindah. Karena warga-warga ini bermukim di lingkungan padat penduduk, maka tidak dimungkinkan untuk isolasi mandiri. Dan sesuai himbauan pemerintah, untuk isolasi sebaiknya terpusat. Saya juga mengucapkan terima kasih atas koordinasi 3 pilar,” ujarnya.
Sementara itu, Bambang Tri Lasmono Camat Mojoroto yang mendampingi Komandan Korem 082/CPYJ Mojokerto dan Komandan Kodim 0809 Kediri saat proses pemindahan 3 warga Kelurahan Bandar Lor, mengatakan sebelum dibawa ke isolasi terpusat pihaknya bersama 3 pilar kelurahan dan puskesmas sudah melakukan pendekatan dan memberikan pengertian terhadap warga yang melakukan isoman. “Dari warga menginginkan bisa di rumah tapi kita kasih pengertian bahwa di isolasi terpusat tempatnya juga laik sehingga mereka tidak keberatan. Mereka sebenarnya tidak ada gejala dan saturasinya juga bagus. Hanya kondisi rumahnya yang tidak memungkinkan untuk isolasi di rumah,” paparnya.
Menurut data BPBD Kota Kediri Ruang isolasi terpusat di BLK hari ini (18/8) ada penambahan 17 pasien. Sehingga total terisi 21 pasien yang terdiri dari 8 laki-laki dan 13 perempuan.