Siapa sangka beragam jenis tumbuh-tumbuhan bisa dimanfaatkan untuk membuat sebuah karya batik yang unik. Inilah yang dilakukan oleh IKM Batik yang berlokasi di Kelurahan Bandar Lor Kota Kediri. Tak ayal, inovasi ini mendapat respon positif dan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri.
Mulai dari bantuan legalitas usaha hingga promosi produk secara online dan offline telah dilakukan Disperdagin Kota Kediri untuk membantu agar para pelaku IKM dapat terus berkembang, salah satunya IKM Top Cemerlang Batik ini. "Tentu kami akan selalu berupaya membantu IKM-IKM di Kota Kediri agar terus berkembang dan mampu survive di masa pandemi yang berkepanjangan ini. Yang terpenting para pelaku IKM juga harus ikut berusaha, terus berkreasi dan berinovasi,"ujar Kepala Disperdagin Kota Kediri, Tanto Wijohari.
Sementara itu, ditempat yang berbeda Sri Ayani, pemilik IKM Top Cemerlang Batik mengaku bahwa dukungan yang ia terima dari Disperdagin Kota Kediri sangat membantunya dalam membangun usaha batik ecoprint ini. "Sejak mulai mendirikan usaha batik pada tahun 2016, Pemkot Kediri begitu banyak berkontribusi. Mulai dari memberikan pelatihan keterampilan membatik, membantu pemasaran produk saya di pameran, pelatihan market place, membantu izin usaha dan juga menjembatani saya untuk mendapatkan sertifikat kompetensi di Semarang dan Surabaya,"ujarnya.
Saat ditanya mengenai produk ecoprint yang ia tekuni Ayuni mengaku bahwa dari dulu ia ingin memiliki usaha yang mempunyai nilai budaya. "Awal merintis usaha, saya menekuni batik tulis dan jumput karena ingin melestarikan budaya. Namun saat ini usaha saya fokuskan ke ecoprint, yang juga masih memiliki nilai budaya tapi masih belum banyak di kenal di Kota Kediri, jadi peluang usahanya lebih besar,"terangnya
"Kalau batik tulis dan jumputan sudah banyak IKM di Kota Kediri yang memproduksi dengan jumlah yang lebih besar,"imbuhnya.
Selain unik menurut Ayuni pembuatan ecoprint terbilang lebih mudah dibandingkan batik tulis. "Selain agar beda dari yang lain, ecoprint ini pembuatannya lebih cepat dan mudah. Apalagi bahan baku pewarnanya juga ramah lingkungan,"terangnya.
Ayuni menjelaskan bahwa untuk pewarna ecoprint menggunakan kayu, dedaunan dan bunga. "Tidak seperti batik tulis atau cap yang pewarnaanya menggunakan bahan kimia, ecoprint menggunakan unsur-unsur alami tanpa bahan sintetis atau kimia. Karena itulah batik ini sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran air, tanah atau udara,"jelasnya.
Selain menggunakan pewarna alami, motif yang digunakan pada ecoprint juga berasal dari daun, bunga dan ranting. "Di sinilah letak seni dan keunikan ecoprint, karena baik warna maupun motif tidak bisa diulang sekalipun bahan dan proses pembuatan sama,” ungkap Ayuni yang juga membuka kelas untuk pelatihan pembuatan batik ecoprint ini.
Berkat keunikan produknya ini, Ayuni kerap kali mendapatkan pesanan dari luar kota hingga luar daerah, seperti Surabaya dan Kalimantan. "Alhamdulillah karena teman banyak, ada saja yang pesan ecoprint, tapi karena saat ini untuk pengerjaannya masih saya sendiri jadi belum bisa menerima pesanan dalam jumlah besar,"ujarnya.
"Kedepan pengennya juga menambah karyawan dan memperbesar tempat produksi. Insyallah kalau ada rejeki juga kepengen membuat galeri untuk memajang batik ecoprint yang siap jual,"pungkasnya.
(Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri)