Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengapresiasi tiga siswi Kota Kediri yang berhasil meraih juara dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-29 tingkat Jawa Timur, Senin (15/11) bertempat di Balai Kota Kediri. MTQ ke-29 tersebut digelar di Kabupaten Pamekasan pada tanggal 2 hingga 11 November lalu. Ketiga siswi asal Kota Kediri yang meraih juara adalah Amira Azwa Safrina sebagai Khaththathah terbaik III cabang Khath Al-Quran golongan Kontemporer, Fariza Angel Firdaus sebagai Qari’ah terbaik III cabang Seni Baca Al-Quran golongan Qira’at Murattal Remaja, dan Puteri Briliant Azizah sebagai Qari’ah harapan III cabang Seni Baca Al-Quran golongan Anak-anak.
Abdullah Abu Bakar bersyukur dan bangga atas raihan perwakilan Kota Kediri dalam ajang MTQ ke-29 tingkat Jawa Timur. Perwakilan Kota Kediri ini telah memberikan yang terbaik dalam ajang tersebut. Abdullah Abu Bakar berharap ke depan Kota Kediri meraih banyak juara dalam ajang MTQ. “Saya berterima kasih kepada semua pelatih dan Kemenag dalam memfasilitasi ini. Ke depan kita ingin bisa menjadi juara umumnya lah, apalagi Kota Kediri ini kota pesantren. Saya lihat tadi karya kaligrafinya keren dan suaranya juga bagus banget. Ya mudah-mudahan kita bisa mencari bibit-bibit unggul yang banyak agar nanti kita bisa menjadi juara umum,” ungkap Wali Kota Kediri.
Dari ketiga siswi yang mendapat juara di ajang MTQ ke-29 tersebut, dua diantaranya bersaudara. Mereka adalah Fariza Angel Firdaus siswi MAN 2 Kota Kediri dan Puteri Briliant Azizah siswi MTsN 2 Kota Kediri. Keduanya menceritakan sebelum menghadapi perlombaan mereka melakukan berbagai persiapan agar suara mereka tetap prima. Setiap harinya, kedua gadis ini juga latihan membaca dan saling menyimak bacaan yang dilakukan setelah Subuh dan setelah Maghrib. “Sebelum mendekati lomba ini tidak berani mengonsumsi gorengan dan krupuk. Makanan ini pengaruh banget. Apalagi kita yakin peserta-pesertanya bagus-bagus semua karena ini sudah di tingkat Provinsi. Kiat-kiatnya belajar rutin, istiqomah dan nurut sama Ustadzah. Itu paling penting,” ujarnya.
Sementara itu, Amira Azwa Safrina menceritakan bahwa dirinya sudah tertarik dengan dunia melukis dan mewarnai sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK). Kemampuan tersebut terus diasah hingga dirinya pandai membuat kaligrafi. Azwa pun tidak menyangka dapat meraih juara dalam ajang tersebut. “Waktu latihan dari babak penyisihan lalu ke final itu singkat sekali. Saya hanya ada waktu semalam untuk berlatih. Tidak menyangka masih bisa mendapat juara karena karya peserta lain juga bagus-bagus,” ceritanya.