Banyak bekal pengetahuan yang didapat oleh remaja putri Kota Kediri dalam Sekolah bagi Perempuan Bekal Tantangan Hidup di Masa Depan Nanti (Selimut Hati). Pada Selimut Hati, para peserta mendapat wawasan terkait banyak hal dari narasumber yang ahli di bidangnya. Salah satunya pemahaman kesehatan sistem reproduksi bagi remaja yang disampaikan oleh dr. Lula Kamal, MSc pada Jumat (19/11).
Pada Selimut Hati yang digelar secara daring tersebut, dr. Lula Kamal menjelaskan meskipun remaja putri telah baligh yakni ditandai dengan menstruasi, namun akivitas seksual atau pernikahan lebih baik dilakukan pada usia di atas 20 tahun. Sebab pernikahan dini seringkali membawa peningkatan risiko pada kesehatan fisik maupun psikologi. Secara fisik aktivitas seksual dini disertai adanya risiko kanker serviks, kehamilan berisiko tinggi, sampai dengan risiko kematian ibu dan bayi. Sedangkan secara psikologis, usia remaja seringkali belum cukup siap menerima dan menyikapi berbagai masalah rumah tangga yang muncul. Hal ini memicu angka peningkatan resiko perceraian, KDRT, dan sebagainya. “Apabila sudah aktif secara seksual penting sekali skrining rutin. Baik papsmear maupun IVA,” ujarnya.
dr. Lula Kamal juga membagikan tips bagaimana menjaga kesehatan organ genital pada remaja putri. Hal yang harus diperhatikan adalah dengan membiasakan pola hidup sehat. Dimulai dari olahraga rutin yakni 150 hingga 300 menit per minggu, istirahat cukup dan berkualitas, serta pola makan yang sehat. Pola makan berpengaruh besar untuk menjaga kualitas kesehatan hingga di masa mendatang.
Pada kesempatan ini, dr. Lula Kamal memberikan apresiasi Selimut Hati yang digagas oleh Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar. Menurutnya, Selimut Hati ini sangat penting karena memberikan edukasi mengenai berbagai hal kepada remaja. “Apalagi dengan adanya bonus demografi ini. Generasi muda yang nantinya akan menjadi penerus ini harus mendapat edukasi yang dibutuhkan agar bisa tumbuh sehat secara fisik dan psikis. Sehingga bisa melaksanakan fungsi dan perannya secara maksimal,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Kediri mengatakan Selimut Hati dibuat agar remaja putri di Kota Kediri teredukasi dan memiliki bekal yang cukup sebelum menjalani pernikahan. Remaja putri harus paham mengenai kesehatan terutama kesehatan sistem reproduksi. “Banyak risiko dari pernikahan atau aktivitas seksual dini. Makanya remaja putri harus diberi edukasi dan bekal yang cukup. Di Selimut Hati ini mereka akan mendapat banyak wawasan dan pengetahuan,” ujarnya Sabtu (20/11) di Rumah Dinas Wali Kota Kediri.
Istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini berharap ke depan semakin banyak lagi remaja putri Kota Kediri yang ikut dalam Selimut Hati. Sehingga generasi-generasi muda di Kota Kediri menjadi penerus yang berpengetahuan luas. “Harapannya semakin banyak generasi muda terutama remaja putri punya bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan di masa mendatang,” pungkas wanita yang akrab disapa Bunda Fey ini.