Menjelang peringatan hari HIV/AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember mendatang. Dinas Kesehatan Kota Kediri berupaya untuk memperkuat kader kilisuci sebagai garda terdepan penanganan HIV/AIDS di lingkungan masyarakat. Penguatan tersebut salah satunya melalui sosialisasi yang terselenggara di kantor Dinas Kesehatan, Senin, (22/11).
Sosialisasi yang mendaulat tiga narasumber ahli dibidangnya ini, menyampaikan sejumlah materi sebagai pembekalan para kader kilisuci. Mereka adalah Hendik Supriyanto, Kepala Seksi P2PM Dinas Kesehatan Kota Kediri yang menyampaikan tentang kebijakan pemerintah, dr. Imelda Royani, PDP Puskesmas Balowerti, membahas tentang dasar-dasar HIV/AIDS dan Hanjar Machmuncik, Direktur Redline Indonesia yang menyampaikan tentang Stigma Diskriminasi.
Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri berkomitmen terus menekan angka kasus HIV/AIDS di Kota Kediri. Terbukti, data Dinas Kesehatan Kota Kediri menyebutkan bahwa trend kasus HIV/AIDS di Kota Kediri menurun di tahun 2021. Tahun 2020 kasus HIV/AIDS di Kota Kediri tercatat sebanyak 219 kasus, sedangkan di tahun 2021 kasus turun menjadi 110.
Pihaknya juga mengatakan bahwa penanganan HIV/AIDS di Kota Kediri sudah berjalan dengan baik. “Hal ini dibuktikan dari beberapa capaian seperti berdasarkan temuan kasus kurang lebih sudah 100%, jumlah pasien yang berobat dari pemeriksaan yang ditemukan, dan yang ketiga adalah viralog,” terang Fauzan, Senin, (22/11).
Meski demikian pihaknya mengatakan masih perlu meningkatkan jumlah pemeriksaan pada pasien, sebab dinilai masih belum mencapai target. “Jumlah pasien yang berobat masih perlu ditingkatkan, angkanya masih kurang dari 80%,”tandasnya.
Untuk itu, menurut Fauzan peran serta dari para kader Kilisuci di masing-masing kelurahan inilah yang menjadi kunci peningkatan capaian penanganan kasus HIV/AIDS di Kota Kediri. “Kader kilisuci ini adalah ujung tombak dari Dinas Kesehatan Kota Kediri untuk memberikan penyuluhan dan mengedukasi seputar HIV/AIDS langsung kepada masyarakat,”terangnya.
“Para kader ini kan dari masyarakat, jadi dengan demikian penyampaian edukasi akan jauh lebih mendalam dengan konsep dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakatnya,” imbuhnya.
Dalam kegiatan yang juga terlaksana secara virtual ini diikuti oleh setiap kader di masing-masing kelurahan yang ada di Kota Kediri. Melalui narasumber yang didaulat, para kader-kader ini mendapatkan pembekalan edukasi yang nantinya dapat disebarluaskan kepada masyarakat.
(Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri)