Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar melakukan kerja sama Penelitian Pengelolaan Persampahan dengan Royal Society Of Edinburgh (RSE) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Hal ini sebagai upaya untuk penanganan sampah di Kota Kediri. Penelitian Pengelolaan Persampahan ini mengarah pada penciptaan atau peningkatan network dan partnership dalam hal penanganan sampah di Kota Kediri.
Menurut Wali Kota Kediri sampah memang menjadi masalah utama. Di Kota Kediri, upaya dalam penanganan dan pengurangan sampah dengan membuat bank sampah. Tercatat ada 110 bank sampah yang dimiliki Kota Kediri. Pendekatan yang dilakukan di Kota Kediri yakni berbasis ekonomi. Jadi sampah-sampah tersebut dipilah dan didaur ulang sehingga bisa menghasilkan suatu produk yang bernilai jual. Hal tersebut dapat memberikan dampak ekonomi dan insentif tambahan bagi masyarakat yang mengelola.
Abdullah Abu Bakar menyampaikan bahwa kerja sama penelitian pengelolaan persampahan ini bekerja sama dengan berbagai pihak dan juga berkolaborasi dengan masyarakat di tingkat RT maupun RW. Dengan adanya kerja sama penelitian ini, harapannya setelah proyek ini berjalan 2 tahun, cara penanganan sampah di Kota Kediri hasil dari kerja sama penelitian ini bisa tetap berkelanjutan. “Harapan saya kita bisa dapat jawaban sehingga kita bisa mengolah sampah itu dengan harga yang murah dan dapat diaplikasikan sehingga membawa manfaat. Masalah sampah ini harus bisa diselesaikan bersama, karena seiring berjalannya waktu di perkotaan juga terus bertambah permasalahan sampahnya,” ujarnya saat ditemui pada hari Kamis, (16/12).
Sementara itu, Warma dosen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian ITS salah satu yang terlibat di penelitian sedikit menjelaskan. Bahwa penelitian ini mengambil studi kasus di Kota Kediri karena kota ini termasuk dalam kategori kota sedang menuju ke kota besar, dan dilaksanakan selama 2 tahun. Kerja sama penelitian ini akan melibatkan para peneliti dari Herriot Watt University (HWU) At Edinburgh, UK dan ITS beserta Pemerintah Kota Kediri, masyarakat penggiat pengelolaan sampah di Kediri termasuk bank sampah. Selain itu akan melibatkan pengepul sampah baik skala besar maupun skala kecil. Research networking ini juga diharapkan dapat mempertemukan penggiat pengelolaan sampah di Kota Kediri juga aktor pengelola sampah yang lain dengan Non-Governmental Organization (NGOs), industri daur ulang seperti sampah dan industri besar di Kota Kediri.
Warma melanjutkan bahwa adanya networking research ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah sampah yang di daur ulang di Kota Kediri sebagai contoh kota sedang yang berkembang dengan pesat. Proyek penelitian ini akan mengarah pada penggunaan aplikasi digital untuk meningkatkan jumlah sampah yang dipilah serta dikumpulkan di Kota Kediri. Selain itu juga diharapkan bisa disebarluaskan ke masyarakat dan digunakan sebagai data perputaran sampah di Kota Kediri yang melibatkan berbagai actor seperti DLHKP Kota Kediri, pengepul, bank sampah, pemulung dan insdustri yang menggunakan produk daur ulang untuk proses produksinya.
Kick off meeting kerja sama ini dilaksanakan pada hari Rabu (15/12) secara virtual dengan mengundang pihak-pihak yang terlibat. Diantaranya Profesor Thomas Wagner dari Herriot Watt University At Edinburgh, UK dan team, Sekretaris Daerah Kota Kediri, Asistan Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Kediri, Kepala Barenlitbang Kota Kediri, Kepala DLHKP Kota Kediri, dan peneliti dari Institut Sepuluh November (ITS).