Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menginginkan generasi di Kota Kediri menjadi generasi qurani. Generasi di Kota Kediri tidak hanya hebat namun juga taat. Salah satunya melalui program Quran Massive (Qurma). Pemkot Kediri memberikan pengajaran mulai dari membaca, menulis hingga menghafal Al-Quran secara gratis.
Wali Kota Kediri berharap Qurma bisa untuk bekal bagi warga Kota Kediri. Jadi tidak hanya membaca Quran namun juga dapat mengartikan. “Jujur saja saya ingin generasi di Kota Kediri ada yang seperti Quraish Shihab,” ujar Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam acara Monitoring dan Evaluasi Huffazh Provinsi Jawa Timur, Rabu (29/12) bertempat di Ruang Kilisuci Balai Kota Kediri.
Pemerintah Kota Kediri juga akan memberikan tunjangan bagi hafidz dan hafidzah di Kota Kediri. Rencananya tunjangan tersebut akan diberikan di tahun 2022. Sebab untuk membentuk generasi qurani di Kota Kediri perlu dorongan dari hafidz dan hafidzah. Ini juga sejalan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang memberikan tunjungan kehormatan hafidz dan hafidzah di Jawa Timur. Dimana sebanyak 78 hafidz dan hafidzah di Kota Kediri. “Terima kasih bantuan dari Pemprov yang memberikan tunjangan. Mudah-mudahan ini menjadi keberkahan bagi Jawa Timur dan Kota Kediri khususnya,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Provinsi Jawa Timur Lukman Hakim menuturkan sejak tahun 2015 Pemprov Jatim bersama LPTQ memberikan tunjangan kehormatan kepada kurang lebih 4053 hafidz dan hafidzah. Untuk tahun 2021 kuota ditambah 1000 orang. Diharapkan pemerintah daerah juga ikut serta memberikan tunjangan kehormatan kepada hafidz dan hafidzah dengan APBD. Sebab jumlah hafidz dan hafidzah yang tercatat di Jawa Timur sangat banyak. “Kita adakan pembatasan sehingga kuota tidak membeludak. Mudah-mudahan di tahun 2022 Pak Wali ikut bersama pemprov untuk membantu kesejahteraan hafidz dan hafidzah,” ujarnya.