Dibangunnya Bandara Dhoho Kediri yang rencananya beroperasi pada tahun 2023 dan Tol Kediri - Tulungagung sebagai salah satu sarana pendukungnya, menunjukkan gejala indikasi akan terjadinya trend peningkatan pembangunan pemukiman baru di wilayah Kota Kediri. Menanggapi hal tersebut, Pemkot Kediri melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kediri menggelar acara konsultasi publik review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) di ruang Kilisuci Balai Kota Kediri pada Selasa, (11/1).
Sebagaimana amanat dari Peraturan Daerah (Perda) nomor 4 tahun 2019 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang didalamnya berisi bahwa setiap Pembangunan Perumahan harus menggunakan jaringan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). "Perda tersebut yang kita jadikan pedoman sebagai perumusan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman kedepan," ucap Chevi Ning Suyudi, Kepala Bappeda Kota Kediri, Selasa, (11/1).
Lebih lanjut, dilakukannya review RISPAM ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan air minum di Kota Kediri dan mengetahui capaian target pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kota Kediri. Selain itu, RISPAM sendiri sebagai arahan bagi Pemkot Kediri dalam mengembangkan sarana, prasarana air minum di Kota Kediri melalui program yang terpadu dan berkelanjutan.
"Jadi kita akan menyampaikan sejauh mana proses penyediaan air bersih kita, lalu apa potensi dan keunggulan yang akan kita dorong nanti kedepan. Termasuk juga bagaimana antisipasi tantangan kedepan karena Kota Kediri akan dilewati Tol Kediri - Tulungagung dan akan berdiri Bandara Dhoho Kediri yang jaraknya kurang lebih 6 Km dari Kota Kediri", tutur Chevy.
"Dengan adanya 2 elemen transportasi besar ini, mengakibatkan indikasi akan ada banyak trend pertambahan kegiatan, termasuk pemukiman baru di wilayah Kota Kediri. Untuk itu, kita undang perwakilan masyarakat dan stakeholder, sebagai bentuk perencanaan partisipatif di sektor penyediaan air minum", imbuhnya.
Diharapkan kegiatan tersebut dapat menghasilkan dokumen RISPAM yang aplikatif dan dapat dijadikan pedoman penyelenggaraan SPAM di Kota Kediri hingga 5 tahun kedepan.
"Kami sudah menyusun Review RISPAM ini sejak 2021 kemarin, dan hari ini kita lakukan konsultasi publik untuk menyerap semua aspirasi OPD di lingkungan Pemkot Kediri dan stakeholder terkait. Agar kami mengetahui kekurangan dari dokumen yang kami susun ini sebagai acuan kerja kurang lebih untuk 5 tahun kedepan dalam hal penyediaan air minum di Kota Kediri," ungkap Chevy.
Dalam rapat tersebut Bappeda Kota Kediri menghadirkan tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang juga membantu menyusun RISPAM sebagai pemateri dalam acara konsultasi publik tersebut. Selain itu, turut hadir beberapa OPD di lingkungan Pemkot Kediri, PDAM, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Asosiasi Pengembang Perumahan seperti REI, APERSI dan APERNAS serta LSM yang bergerak di bidang lingkungan hidup.
(Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Kediri)