Kebijakan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam penanganan Covid-19 mendapat sorotan dari jaringan TV internasional. Programnya untuk membiayai pendidikan dan kehidupan anak-anak yatim korban Covid-19 menjadi bagian dari serial dokumenter Asia's Lost Generation: Indonesia.
Program ini ditayangkan oleh TV Channel News Asia yang berbasis di Singapura. Wali Kota Abdullah Abu Bakar muncul pada menit ke 13, menit ke 33 dan menit ke 41. Serial dokumenter tersebut juga menghadirkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, perwakilan Unicef Indonesia dan Save The Children.
"Kami tidak akan membiarkan angka putus sekolah naik karena dampak pandemi Covid-19 ini. Karena kalau di Kota Kediri angka putus sekolah naik, nanti di Jawa Timur juga akan naik, juga nanti di Indonesia", kata Abdullah Abu Bakar dalam dokumenter tersebut.
"Jadi anak-anak ini akan kami buatkan rekening untuk kebutuhan hidupnya, kami akan mengisinya setiap bulan, jadi nanti cashless", Wali Kota Kediri menjelaskan detail teknis bantuan pada anak yatim korban Covid-19.
"Kalau menurut saya, kalaupun kita ada gelombang berikutnya, mau nggak mau ya kita terima. Doanya sih tidak ada gelombang berikutnya, lalu kita bisa seperti sedia kala. Kan sayang sekali, angka putus sekolahnya di era pemerintahan Presiden Jokowi ini menurun. Terus ada pandemi Covid-19 ini meningkat lagi", tambah Abdullah Abu Bakar.
"Nggak boleh ini (putus sekolah), karena investasi terbaik ya pendidikan bagi anak-anak ini. Kalau perlu ya disokong bareng-bareng, ditanggung bareng-bareng buat pendidikan mereka", harap wali kota.
"Pandemi ini luar biasa dampaknya, pertama pernikahan anak meningkat dan pekerja anak juga meningkat. Dengan dampak dari sisi ekonomi yang tidak bisa kita hindarkan", kata Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga dalam sesi penutup dokumenter.
"Makanya ke depan, strategi yang kita mulai dari tingkat akar rumput ini, kita akan kembangkan. Kita perlu bersama membangun support sistem, untuk lingkungan yang aman dan nyaman bagi mereka. Karena mereka adalah anak-anak kita, perlu sama-sama kita pastikan mendapat kasih sayang yang sama seperti diberikan oleh orang tuanya. Memastikan tumbuh kembang anak terdampak Covid-19 adalah tanggung jawab kita bersama", menteri Bintang menjelaskan visinya untuk masa depan anak yatim korban Covid-19 di Indonesia.
Untuk saat ini, Pemerintah Kota Kediri telah mulai menyalurkan bantuan pendidikan untuk 266 anak yatim korban Covid-19 di Kota Kediri sebesar Rp 750.000 per semester dan bantuan biaya hidup mereka sebesar Rp 300.000 per bulan.