Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% saat ini telah diterapkan di Kota Kediri. Demi mencegah adanya penyebaran Covid-19 selama berlangsungnya PTM, Dinas Kesehatan Kota Kediri bersama Dinas Pendidikan dan Puskesmas melakukan monitoring dan evaluasi pada 102 sekolah. Tak hanya itu, pada kegiatan monev sekolah yang dilakukan selama 3 hari kedepan, yaitu pada tanggal 24, 25 dan 27 Januari 2022, Dinkes Kota Kediri juga melakukan rapid antigen di 27 SMA dan SMK sederajat.
Kepala Dinas Kesehatan Fauzan Adima saat ditemui di ruang kerjanya menuturkan bahwa adanya kegiatan monev ini bertujuan agar Pemkot Kediri dapat memantau bagaimana kesehatan dan protokol kesehatan yang diterapkan siswa dan tenaga pendidik di sekolah telah sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yaitu selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. "Monev ini merupakan langkah kita untuk mencegah adanya kasus atau kluster baru saat PTM 100%," ujarnya, Senin (24/1).
Sebelum menerapkan PTM 100%, Fauzan menuturkan bahwa Dinkes Kota Kediri telah memastikan sarana dan prasaran dalam penerapan prokes disetiap sekolah sudah lengkap. "Setiap sekolah sudah menyediakan tempat cuci tangan, dan juga harus menerapkan pembelajaran dengan prokes yang ketat. Kita sudah berikan himbauan dan arahan pada kepala sekolah dan tenaga pendidik," jelasnya.
Selain sarana prokes, menurut Fauzan yang tak kalah penting adalah menumbuhkan kepatuhan memakai masker pada siswa. "Sampai saat ini, kami beberapa kali masih menjumpai siswa yang sesekali menurunkan atau melepas masker saat berada di sekolah. Kami berharap para tenaga pendidik bisa memberikan contoh dalam penerapan prokes dan terus mengingatkan para siswa, "pesannya.
Lebih lanjut Fauzan menuturkan bahwa pada monev ini Dinkes Kota Kediri juga memberikan sosialisasi dan pendampingan pada setiap sekolah dalam penerapan prokes selama PTM berlangsung. "Selain sosialisasi kami juga memberikan himbauan kepada setiap sekolah untuk kembali mengaktifkan dan menggalakan satgas sekolah yang berperan aktif dalam penerapan prokes. Ini dikarenakan adanya prediksi lonjakan kasus Covid-19 di bulan Februari hingga Maret nanti," terangnya.
Sementara saat ditanya jika ditemukan siswa atau pengajar yang terkonfirmasi positif Covid-19 selama PTM berlangsung, Fauzan menjelaskan bahwa Dinkes Kota Kediri melalui puskesmas setempat akan melakukan tracing, baik di sekolah atau di keluarga siswa atau pengajar. "Kita tidak tahu darimana akan tertular, jadi baik lingkungan keluarga dan sekolah harus di tracing," terangnya
Fauzan menambahkan jika memang memungkinkan, Pemkot Kediri juga akan meliburkan sementara sekolah, jika ditemukan siswa atau pengajar yang terkonfirmasi positif. "Ini untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19. Tentu semua akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi,"ujarnya.
Terakhir Fauzan berpesan agar para siswa dan tenaga pengajar dapat menerapkan prokes dengan sungguh-sungguh agar tidak ada lonjakan atau kluster selama PTM berlangsung. " Jangan sampai kita lengah dan menyepelekan prokes. Selalu gunakan masker dan terapkan prokes lainnya, jika ada teman kalian yang lupa jangan takut untuk memperingatkan. Mari saling menjaga agar kita semua terhindar dari Covid-19,"terangnya.
(Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri)