Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar didampingi Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi, Kasdim 0809 Mayor Czi Gatot Palwo Edi dan Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit mengikuti arahan Presiden Republik Indonesia secara virtual di Command Center Balai Kota Kediri, Senin (7/2). Acara yang dimulai pukul 13.30 WIB tersebut, diikuti oleh seluruh kepala daerah se-Indonesia. Ada beberapa poin penting yang menjadi fokus utama pembahasan sekaligus menjadi catatan untuk seluruh kepala daerah. Yakni mengenai penanganan gelombang tiga Covid-19 akibat masuknya varian Omicron yang memiliki penyebaran begitu cepat.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan ada dua kunci dalam penanganan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di berbagai daerah khusunya yang beraad di Pulau jawa dan Bali. Pertama adalah percepatan vaksinasi. Berdasarkan data dari kematian akibat Covid-19, sebanyak 69 persen pasien meninggal belum vaksin lengkap. Kedua adalah pentingnya disiplin protokol kesehatan. “Vaksinasi ini untuk menekan angka kematian. Percepatan dan capaian vaksinasi sangat menentukan. Saya mohon kepada TNI dan Polri untuk terus membantu pemerintah dalam melakukan percepatan vaksinasi. Terutama pada kelompok lansia. Satgas yang ada kembali menekankan pentingnya prokes terutama masker,” ujarnya.
Tak hanya itu, Presiden juga memerintahkan seluruh kepala daerah untuk mengecek BOR rumah sakit, ruang isolasi terpusat, ketersediaan obat dan oksigen. Hal-hal tersebut harus dipersiapkan untuk mengantisipasi dari lonjakan kasu yang terjadi setiap harinya. Untuk pasien tanpa gejala dan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri atau isolasi terpusat. Sementara rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, gejala berat hingga kritis. “Semua harus segera dipersiapkan jangan sampai ada yang terlewat. Untuk kebutuhan obat-obatan segera dikomunikasikan dengan Menteri Kesehatan. Kita harus siap menghadapi lonjakan kasus Omicron ini. Beri penjelasan masyarakat dengan ketenangan tapi manajemen penanganan lapangan disiapkan sebaik-baiknya,” jelasnya.
Menanggapi arahan Presiden, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan Pemerintah Kota Kediri bersama Forkopimda terus melakukan berbagai langkah antisipasi. Ruang isolasi terpusat di Kota Kediri sudah disiapkan. Lalu penambahan tempat tidur rumah sakit serta pengecekan stok obat dan oksigen juga terus dilakukan. Percepatan vaksinasi juga terus digenjot oleh Pemerintah Kota Kediri. Sedangkan untuk fasilitas umum seperti area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area
publik lainnya ditutup sementara. “Memang terjadi berbagai kenaikan kasus di berbagai daerah termasuk di Kota Kediri ini. Seperti arahan Bapak Presiden untuk OTG dan gejala ringan bisa melakukan isoman atau ke isoter. Sedangkan di rumah sakit hanya untuk gejala sedang hingga kritis. Ini yang harus kita pahami bersama-sama,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi. Pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Kediri untuk penanganan Covid-19. PPKM Mikro yang ada di tingkat kelurahan akan diaktifkan kembali. Penegakan protokol kesehatan melalui operasi yustisi akan lebih sering dilakukan. Penanganan hulu ke hilir akan diterapkan. “Kita akan aktifkan kembali PPKM Mikro sehingga apabila ada pasien yang melakukan isoman ini merasa aman karena ada yang mengawasi. Operasi yustisi juga dilakukan di keramaian. Seperti di pasar, pusat perbelanjaan hingga terminal,” ujarnya.