"Bukan Kediri Kota atau Kediri Kabupaten Mas Bup, tapi kita sekarang sudah harus berbicara terus Kediri Raya, Kediri Raya, Kediri Raya! Pokoknya hidup Kediri Raya!," begitu semangat Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat berbincang dengan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Balai Kota Kediri, Jumat (18/2).
"Saya sepakat dengan Mas Abu, kita itu antara kota dan kabupaten sudah borderless, tidak ada batas. Apalagi Kediri sebentar lagi ada bandara, ini harus kita siapkan bersama", timpal Bupati Kediri Hanindhito.
"Saya pengen kelak kalau orang ke Kediri itu seperti dengan orang ke Yogya, pulang bawa oleh-oleh bakpia. Nah ini yang harus dikonsep bersama antara kota dan kabupaten" tambah Mas Dhito, sapaan akrab bupati.
"Ini nanti disiapkannya bareng-bareng ya Mas Dhito antara kota dan kabupaten", sahut Abdullah Abu Bakar.
"Kami di Kota Kediri juga sering menggunakan produk-produk kabupaten, misalkan buat suguhan kopi di sini itu pakai kopi Besowo, saya juga suka durian Medowo, itu lebih enak dari jenis Musang King. Jangan sampai kalah lah kita dengan Malaysia soal durian", tambah Wali Kota Kediri.
"Saya nanti juga minta tolong untuk Pemkot membantu mempromosikan nanas kami Pak Wali, kami punya Nanas Pasir Kelud", harap Mas Dhito.
"Iya, nanas pasir dari Gunung Kelud itu menurut saya nanas terenak di dunia. Istri saya kalau bersepeda dari Gunung Kelud turun memborong nanas", begitu testimoni Mas Abu.
"Ini kita kelak jadinya Kediri Raya Harmonis ya Pak Wali, Amin", tutup Mas Dhito.
Selain kolaborasi pengembangan UMKM serta rencana strategis merespan adanya bandara dan jalan tol, Wali Kota bersama Bupati Kediri juga membahas strategi penanggulangan Covid-19. Seperti vaksinasi maupun rawat inap pasien Covid-19.