Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menekankan bahwa program Kurnia atau Kredit Usaha Melayani Warga Kota Kediri harus go digital. Sehingga lebih mudah lagi diakses dan tidak kalah dengan pinjaman online. Harapannya akan semakin banyak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang mengakses pembiayaan melalui Kurnia ini.
Mengingat UMKM ini yang turut menggerakkan perekonomian Kota Kediri, maka UMKM harus dibantu. Agar nantinya usahanya semakin berkembang dan berdaya. “Pemda juga telah mengenalkan mereka ke marketplace, sehingga usahanya semakin dikenal. Yang dulu penjualannya 100 ribu per hari nya, kini sudah bisa mencapai 1 juta per hari nya. Dan setelah mengenal marketplace mereka tahu kekurangannya dan akhirnya berani investasi dalam menunjang usahanya,” ujarnya, Kamis (3/3).
Kurnia sendiri merupakan program inovasi dari Pemerintah Kota Kediri. Dimana pada tahun 2021 lalu, Pemerintah Kota Kediri mencoba menggerakkan perekonomian di Kota Kediri melalui Kurnia. Harapannya perekonomian Kota Kediri tidak lagi mengalami penurunan yang begitu dalam. Program ini menyediakan plafond 25 juta rupiah. Dengan bunga 2 persen per tahun dalam jangka waktu 3 tahun.
“Pembuatan program ini tujuannya agar UMKM melakukan pengembangan pembiayaan usahanya di bank bisa melalui Kurnia ini. Nanti saya minta kalau Kurnia ini sudah berhasil harus dievaluasi orangnya. Dan kalau mampu bisa dinaikkan 50 juta,” terangnya.
Percepatan ekonomi masih terus menjadi fokus Pemerintah Kota Kediri. Seperti diketahui pandemi Covid-19 yang terjadi telah memperlambat laju perekonomian. Bersama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Pemerintah Kota Kediri terus melakukan berbagai upaya agar perekonomian di Kota Kediri terus bergerak. Peran dari semua pihak termasuk industri jasa keuangan diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi, terutama pada sektor UMKM