Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan arahan saat rapat koordinasi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Kediri, Rabu (2/3) di Ruang Kilisuci Hotel Grand Surya Kota Kediri.
Dalam sambutannya Abdullah Abu Bakar menuturkan literasi masyarakat terkait dengan keuangan masih kurang. Di era pandemi Covid-19 ini sebagian orang bisa mengambil keuntungan seenaknya sendiri, melalui binary option, atau robot trading, yang sebenarnya itu bodong atau ilegal. Hal itu memang menggiurkan sekali bagi warga yang kurang memiliki literasi digital. Untuk itu TPAKD harus lebih aware tentang hal ini. “Saya kira sudah saatnya masyarakat itu kita ajarkan meletakkan investasi di tempat yang benar. Padahal negara kita juga sudah memberikan fasilitas untuk investasi yang baik contohnya seperti Sukuk,” imbuhnya.
Wali Kota Kediri juga mengatakan ke depan TPAKD harus lebih memperluas akses keuangan. Karena saat ini masih banyak masyarakat yang tidak memiliki rekening. Apalagi di zaman sekarang semua serba digital. Karena jika pemerintah daerah memberikan bantuan bisa langsung sampai ke yang bersangkutan apabila telah memiliki rekening. Untuk itu semua pihak bersama-sama memberikan edukasi agar mereka lebih melek lagi terhadap akses keuangan.
Terakhir Abdullah Abu Bakar juga berpesan agar TPKAD Kota Kediri bisa menjadi penguat ekosistem ekonomi yang ada di Kota Kediri. Serta bisa memberikan pendampingan yang paripurna untuk para UMKM yang ada di Kota Kediri. “Saya rasa kalau kita berkomitmen untuk memajukan perekonomian di Kota Kediri, hal itu penting untuk kita pikirkan dan lakukan bersama,” tutupnya.
Acara ini juga dihadiri Kepala KpwBi Kediri, Kepala BPS Kota Kediri, Kepala OJK Kota Kediri, Sekretaris Daerah Kota Kediri, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri, BPJS, Bea Cukai Kediri, dan perbankan.