Selama ini inflasi di Kota Kediri dapat terkendali karena adanya sinergi yang baik dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Hal itu diungapkan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat menghadiri Upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Rabu (23/3) di Grand Panglima. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang baru Moch. Choirur Rofiq dikukuhkan menggantikan pimpinan yang lama, yakni Sofwan Kurnia. Pengukuhan dilakukan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono.
“Selamat kepada Pak Sofwan untuk amanah yang baru. Terima kasih telah berkolaborasi selama ini. Kota Kediri ini sensitif sekali dengan inflasi karena kota ini tidak memiliki perswahan. Hanya mengandalkan industri, perdagangan, dan jasa. Serta saat ini kita terus mendorong sektor pendidikan,” ujarnya.
Wali Kota Kediri menjelaskan dalam TPID Kota Kediri bersama Pemerintah Kota Kediri terus berkolaborasi dan berdiskusi untuk terus mengendalikan inflasi. Sebab apabila inflasi di Kota Kediri maka akan berdampak pada perekonomian. Inflasi ini harus terus dikendalikan agar perekonomian di Kota Kediri bisa terdongkrak. Di masa pandemi Covid-19 ini Pemerintah Kota Kediri bersama KPwBI Kediri mendigitalisasi UMKM. Dimana momen ini sangat disambut baik oleh pelaku UMKM. “Alhamdulillah kita bisa mengendalikan inflasi dengan baik sehingga kami bisa mendongkrak perekonomian di Kota Kediri. Perekonomian kita juga sempat melambat dengan adanya pandemi Covid-19. Namun perlahan-lahan kita bisa bangkit,” jelasnya.
Kepada Kepala KPwBI Kediri yang baru, Wali Kota Kediri berharap hubungan baik antara pemkot dan Bank Indonesia yang selama ini telah terjalin dapat terus dijaga dan ditingkatkan. Terutama memasuki bulan puasa dan idul fitri, yang berpotensi meningkatnya permintaan bahan pokok dan berimbas pada angka inflasi. Selanjutnya, pada tahun 2022 Pemerintah Kota Kediri juga memiliki target untuk menekan angka kemiskinan di Kota Kediri sebagai dampak dari pandemi. Dari tahun 2021 lalu, kemiskinan di Kota Kediri tercatat berada pada angka 7,75 persen. Naik 0,06 persen dari tahun 2020 sebesar 7,69 persen. “Saya harap Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri bersama OJK memiliki program mumpuni untuk mendukung stimulus pemulihan perekonomian Kota Kediri,” harapnya.
Upacara pengukuhan ini juga dihadiri Kepala KPwBI Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto, serta kepala daerah di wilayah kerja KPwBI Kediri. Diantaranya Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Bupati Blitar Rini Syarifah, dan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. Serta tamu undangan lainnya.