Sebanyak 1.002 lansia di Kota Kediri menerima bantuan asistensi lanjut usia terlantar (Aslut) mulai Selasa (19/4). Penyaluran aslut dilakukan secara door to door ke rumah penerima bantuan melalui jasa pendamping aslut di masing-masing kelurahan. Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Dinas Sosial Ferry Djatmiko.
“Setiap tahun sebelum penyaluran bantuan, kita tentukan sasaran penerima dengan melakukan verifikasi ke pendamping di tiap kelurahan. Untuk itu, setiap tahun kuota penerima kadang tidak sama bisa berkurang atau bertambah dikarenakan ada yang meninggal atau pindah. Bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai senilai Rp 200.000 setiap bulan dalam setahun, namun kita salurkan tiga bulan sekali dan ini penyaluran tahap pertama,” jelasnya.
Dijelaskan Ferry , ada beberapa kriteria yang dikategorikan sebagai penerima manfaat aslut yaitu lansia dengan usia minimal 60 tahun dari keluarga yang tidak mampu atau masuk DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) dan lansia yang terlantar. “Definisi terlantar bukan yang hidup di jalan, namun lansia yang memiliki rumah tapi tidak punya penghasilan atau hidup seorang diri itu masuk kategori terlantar,” ujarnya.
Dilanjutkannya, Pemberian bantuan aslut bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan hidup layak para lansia serta meningkatkan tanggung jawab sosial keluarga dan masyarakat dalam pemenuhan hak-hak para lansia. “Membantu perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para lansia karena mereka sudah tidak punya penghasilan, tidak punya usaha. Ada juga lansia yang hidup sendiri tanpa keluarga,” ungkap Ferry.
Dengan penyaluran bantuan aslut, Ferry berharap kesejahteraan masyarakat utamanya lansia di Kota Kediri semakin meningkat. “Pemberian bantuan sosial aslut Ini adalah salah satu bentuk perhatian Pemerintah Kota Kediri karena angka harapan hidup semakin tinggi jadi jumlah lansia setiap tahun bertambah," pungkasnya.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri