Pemerintah memiliki target nasional bebas penyakit Frambusia tahun 2024. Dibutuhkan peran dari pemerintah dan masyarakat untuk mencapai target nasional tersebut. Untuk itu pemerintah terus melakukan berbagai upaya agar penyakit kulit yang mudah menular ini tidak ada lagi.
Penyakit yang dalam bahasa jawa disebut patek ini sendiri merupakan salah satu penyakit kronis. Penyebab penyakit Frambusia adalah infeksi bakteri. Penanganan penyakit Frambusia ini sebenarnya mudah asalkan terdeteksi dini dan pengobatan dilakukan secara kuat dan cepat. Sehingga tidak menimbulkan kecacatan.
Terkait penyakit Frambusia, di Kota Kediri tidak ada lagi kasus Frambusia sejak tahun 2008. Terakhir pada tahun 2008 ada satu kasus Frambusia di Kota Kediri dan sudah tertangani dengan baik dan cepat. “Alhamdulillah di Kota Kediri tidak ada lagi penyakit Frambusia. Artinya kita bisa menjaga hal ini dengan baik. Sebab menjaga ini kan tidak mudah,” ujar Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Jumat (27/5) saat kunjungan ke RSUD Gambiran Kota Kediri.
Wali Kota Kediri menjelaskan Pemerintah Kota Kediri melakukan berbagai upaya agar Kota Kediri terbebas dari penyakit Frambusia. Mulai dari adanya edukasi yang masif mengenai hidup bersih dan sehat. Sebab pencegahan penyakit Frambusia ini salah satunya adalah mengenai kebersihan. Kemudian adanya sanitasi baik dan layak di Kota Kediri. Hal ini juga didukung dengan peran serta dari masyarakat untuk melakukan pencegahan bersama.
“Jadi ini kan salah satu hal baik yang dilakukan terus menerus oleh Dinas Kesehatan terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Sanitasi juga sudah bagus. Sumber air di Kota Kediri dan aliran air PDAM pun juga bagus. Ini semua juga mendukung upaya pencegahan terhadap penyakit Frambusia di Kota Kediri,” jelasnya.
Abdullah Abu Bakar menambahkan selain edukasi dan sanitasi yang baik, Pemerintah Kota Kediri juga memudahkan masyarakat Kota Kediri untuk mendapat pelayanan kesehatan. Jadi bila masyarakat merasakan gejala dapat menggunakan kartu BPJS nya untuk berobat. Sebab penyakit Frambusia ini harus cepat ditangani agar tidak terjadi kecacatan. Apalagi saat ini Universal Health Coverage (UHC) di Kota Kediri sebanyak 97 persen. “Kalaupun kartu BPJS-nya belum dibagikan, warga Kota Kediri dapat membawa KTP untuk berobat secara gratis. Kita berikan kemudahan pelayanan kesehatan bagi warga Kota Kediri. Jadi kalau warga sakit bisa segera kita tangani,” imbuhnya.
Turut mendampingi saat kunjungan Asisten Administrasi Umum Nur Muhyar, Kepala Dinas Kesehatan dr. Fauzan Adima, serta Direktur RSUD Gambiran dr. Aditya Bagus Djatmiko.