Kota Kediri kembali meraih penghargaan di tingkat nasional. Kali ini penghargaan dari bidang kesehatan. Kota Kediri dinyatakan sukses eradiksi penyakit frambusia. Dimana Kota Kediri telah bebas dari penyakit frambusia sejak tahun 2008. Sebelumnya Kota Kediri juga telah meraih sertifikat bebas malaria sejak tahun 2014.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menerima penghargaan berupa sertifikat. Penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu didampingi Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, Selasa (31/5) dalam acara puncak peringatan hari malaria sedunia tahun 2022 dengan tema "Ciptakan Inovasi Capai Eliminasi, Wujudkan Indonesia Bebas Malaria". Acara diselenggarakan di Mandalika Kuta, Lombok Tengah, NTB.
Eradikasi frambusia merupakan upaya pembasmian berkelanjutan untuk menghilangkan frambusia secara permanen sehingga tidak menjadi masalah kesehatan secara nasional. “Sekarang sudah ada contoh daerah yang sukses melaksanakan eleminasi kusta dan eradikasi frambusia. Kami harapkan, yang sudah berhasil memberikan contoh kepada daerah lain,” kata Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu.
Menurut data dari Kemenkes, ada 47 kabupaten/kota yang telah memenuhi persyaratan Bebas Frambusia termasuk Kota Kediri salah satunya. “Saya ucapkan selamat kepada daerah yang sudah mendapatkan sertifikat dan penghargaan. Semoga bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang belum mencapai eleminasi kusta dan eradikasi frambusia,” ujar Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu.
Direktur Jenderal P2P, menyampaikan bahwa daerah penerima Sertifikat Bebas Frambusia merupakan daerah yang sudah melewati beberapa tahapan untuk mendapatkan sertifikat frambusia. "Yang pertama kabupaten/kota telah membuktikan bahwa tidak ditemukan kasus frambusia baru berdasarkan Surveilans berkinerja baik, yang kedua rekomendasi provinsi setelah melakukan sertifikasi frambusia, yang ketiga assessment time sertifikasi pusat yang terdiri dari tiga kelompok kerja, yaitu dari NTD, Perdoksi, sehingga menghasilkan pertimbangan kabupaten/kota bebas frambusia," ujar Dirjen P2P.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan penghargaan ini bukan tujuan melainkan bonus. Terpenting Pemerintah Kota Kediri terus melakukan pencegahan terhadap penyakit frambusia. Hasilnya Kota Kediri bebas dari frambusia sejak 2008. "Alhamdulillah kita bisa bebas frambusia dan meraih penghargaan dari Kementrian Kesehatan. Harapannya kita bisa terus mempertahankan untuk bebas frambusia ini. Mari sama-sama kita pertahankan," ungkapnya.
Orang nomor satu di Kota Kediri ini menambahkan agar masyarakat terus melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dimana salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk pencegahan adalah melalui PHBS. "Penghargaan ini diraih karena kerjasama dan sinergi yang baik antara Pemkot Kediri dan masyarakat. Saya minta PHBS ini terus dilakukan," imbuhnya.