Sesuai Perpres nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, diamanatkan bahwa Pembangunan TPA Regional Kediri menjadi salah satu prioritas pemerintah. Sesuai tahapan, hari ini Pemerintah Kota Kediri melalui Bappeda dan DLHKP menyelenggarakan rapat koordinasi terkait konfimasi data dengan Tim yang ditunjuk oleh Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) di Ruang rapat Bappeda, Selasa (7/6).
GIZ adalah lembaga donor pemerintah Jerman yang akan mendanai penyusunan pre feasibility study (studi kelayakan awal) untuk pembangunan TPA Regional Kediri. Chevy Ning Suyudi, Kepala Bappeda Kota Kediri menjelaskan Program yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bekerjasama dengan GIZ ini sudah berlangsung sejak awal tahun dan saat ini masuk tahap laporan tengah proyek.
“Alhamdulillah kita tadi bertemu dengan beberapa international expert seperti Mr. Doug dari Kanada yang memiliki keahlian di bidang solid waste management serta Mr. Rhys dari Australia yang merupakan ahli finansial. Hari ini merupakan sesi konfirmasi data, jadi bulan maret kita sudah berdiskusi dan berbagi data dan hari ini ada beberapa data yang perlu kita klarifikasi mana yang valid kita sampaikan. Antara lain terkait berapa timbulan sampah, berapa yang bisa dikelola dan berapa kemampuan pembiayaan kita untuk sharing berupa tipping fee dan lain sebagainya” ujarnya.
Chevy menambahkan, Pemerintah Kota Kediri menyambut baik adanya proyek tersebut. Hal ini dikarenakan TPA yang ada di kawasan Klotok sudah overload di akhir tahun nanti. Terkait timbunan sampah, Chevy menjelaskan bahwa sesuai timbangan yang ada di TPA, sampah yang masuk ke TPA kurang lebih sekitar 140 ton sampah setiap hari. Jika tidak segera ada TPA Regional, kita akan kewalahan menyediakan lahan “Kita ucapkan terimakasih kepada Kemenkomarinves dan Pemerintah Provinsi Jatim yang sudah memfasilitasi kami atas kerjasama dengan GIZ. Ini jadi perhatian kita semua bahwa TPA kita semakin lama semakin terbatas kapasitasnya. Kami dari Pemkot Kediri berharap agar pembangunan TPA Regional bisa segera terealisasi,” harapnya.
Setelah diskusi dan klarifikasi data tersebut kemudian dilanjutkan dengan tinjauan lapangan. Lokasi yang dipilih yaitu TPA Klotok dan tempat pengepul. Studi Kelayakan TPA ini tidak hanya fokus pada pembangunan TPA saja, tetapi juga mempelajari bagaimana sejak sampah dibuang, kemudian diangkut ke TPS, bank Sampah dan pengepul hingga ke TPA.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri