Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyalurkan bantuan sosial kepada penerima manfaat, Rabu (8/7). Bertempat di Balai Kelurahan Ngletih. Terdapat 15 penerima santunan kematian dan 32 pemerima kartu KIS. Total di Kota Kediri jumlah penerima santunan kematian sebanyak 157 dan kartu Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebanyak 1.487.
"Kita di Kota Kediri ini punya program bagus namanya Prodamas. Di dalam program ini saya berpikir bagaimana caranya warga tidak bingung lagi saat sakit. Makanya ada kartu KIS ini yang bisa panjenengan gunakan untuk berobat ketika sakit," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar mengungkapkan Pemerintah Kota Kediri menjamin kesehatan dan pendidikan warga Kota Kediri. Kartu KIS ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Kediri. Saat ini sudah 97 persen warga Kota Kediri yang sudah tercover. Harapannya sudah tidak ada lagi warga Kota Kediri tidak dapat mendapat penanganan di fasilitas kesehatan ketika sakit. "Ini konsepnya sedia payung sebelum hujan. Kita tidak berharap untuk sakit namun ketika sakit sudah ada yang menjamin. Bagi warga yang belum menerima kartu KIS ketika sakit bisa menunjukkan KTP untuk berobat di Puskesmas atau di RSUD Gambiran. Kartu KIS ini tolong dijaga jangan sampai hilang," ungkapnya.
Wali Kota Kediri juga menambahkan Pemerintah Kota Kediri memberikan bantuan santunan kematian bagi warga kurang mampu yang meninggal. Santunan kematian ini diberikan sebesar dua juta rupiah. Kali ini teknis penyaluran santunan kematian berbeda. Tidak lagi secara tunai namun non tunai melalui Bank Jatim. "Ini bertujuan agar transaksi lebih transparan. Semoga semua bantuan ini bisa membantu. Doakan Kota Kediri jauh lebih baik dan kita bisa memberikan program-program terbaik bagi masyarakat," imbuhnya.
Turut hadir Kepala Bank Jatim Cabang Kediri Teguh, Plt Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Ferry Djatmiko, Sekretaris Dinas Pendidikan Marsudi, Kepala Bagian Pemerintahan Paulus Luhur Budi, Camat Pesantren Widiantoro, dan Lurah Ngletih Ferry.