Di era digital saat ini, masyarakat lebih sering menghabiskan waktu di depan gawai untuk menunjang aktifitas sehari-hari maupun mencari informasi. Penggunaan gawai dalam waktu yang lama, tentu akan berdampak pada indera manusia, baik indera penglihatan maupun pendengaran. Untuk itu, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan menyelenggarakan kegiatan orientasi pencegahan dan pengendalian gangguan indera dan fungsional bagi tenaga kesehatan yang diselenggarakan di salah satu hotel di Kota Kediri, Selasa (28/6). Kegiatan ini dimaksudkan guna memberikan pemahaman tentang penanganan dan deteksi dini gangguan indera dan fungsional kepada tenaga medis di puskesmas.
Dr Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri mengatakan penggunaan laptop, ponsel tentunya sangat berpengaruh untuk penglihatan dan pendengaran baik untuk ana-anak, remaja dan orang tua. Terlebih, adanya pandemi Covid-19 merubah metode pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran online (daring).
“Hal itu bisa berisiko menurunkan fungsi indera penglihatan. Jika kita perhatikan saat ini banyak anak yang masih sekolah sudah menggunakan kacamata. Selain itu, penggunaan headset yang terlalu sering juga dapat merusak pendengaran. Oleh karena itu, penting untuk melakukan kewaspadaan terhadap gangguan indera untuk pencegahan dan pengendalian,” terangnya.
Fauzan melanjutkan, petugas puskesmas punya andil dalam hal itu agar deteksi secara dini dan pengobatan gangguan indera bisa disegerakan, mengingat puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. “Sasarannya kita mengundang teman-teman di layanan puskesmas , pengelola program UKS, pengelola program indera dan bidang koordinator wilayah. Jika masyakarat ke puskesmas pasti akan dilakukan pemeriksaan awal dan dari situ bisa diketahui ada gangguan apa. Jika nanti memang perlu penanganan lebih lanjut maka kita berikan rujukan ke rumah sakit,” terangnya.
Kegiatan ini dilakasanakan selama dua hari dan mengundang dokter spesialis dari RSUD Gambiran yaitu dr. Elyda Mustikaningtyas, Sp. THT-KL dan dr. Bambang Wahyu Widodo, Sp. M sebagai narasumber. “Perlu adanya peningkatan ilmu dan keterampilan terkait cara memeriksa, mendeteksi karena kita harus update ilmu karena ilmu itu berkembang. Selain itu, pengelola program di Puskesmas kadang juga ganti petugas. Untuk itu, perlu kita lakukan refreshing ulang dan menambah materi untuk lebih mengingatkan dan menambah kemampuan teman-teman dalam melakukan deteksi dini sehingga yang kita lakukan hasilnya lebih bagus,” terang dr Fauzan.
Melalui kegiatan ini diharapkan kemampuan dan kinerja tenaga kesehatan dalam penanganan gangguan indera dan fungsional meningkat dan nantinya ilmu yang diperoleh bisa diaplikasikan ke masyarakat. “Mohon kegiatan ini diikuti sampai selesai agar ilmu yang didapat bisa maksimal. Saya yakin panjenengan yang datang hari ini akan mendapat manfaat dan bisa bersilaturahim dengan teman-temannya.,” harapnya.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri
Tidak ada artikel terkait