Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meninjau proses pemotongan hewan qurban, Minggu (10/7). Peninjauan ini dilakukan di dua lokasi yakni Rumah Potong Hewan Kelurahan Pojok dan Apartemen Rakyat (ARA) Kelurahan Dandangan. Hal ini bertujuan untuk memastikan pemotongan hewan qurban berjalan aman dan lancar. Apalagi di Idul Adha tahun ini dihadapkan dengan merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Di sini kita cek pemotongan hewan qurban. Alhamdulillah berjalan lancar dan aman," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar mengungkapkan semua sapi di sudah diperiksa dan dipastikan aman. Di RPH juga telah diperiksa oleh dokter hewan sebelum dipotong. Setelah pemotongan juga dilakukan pemeriksaan lagi oleh dokter hewan terutama pada bagian jeroan sapi. "Apabila nanti ditemukan sesuatu seperti misalnya cacing hati itu akan ditahan. Insya Allah aman dan bisa membantu masyarakat. Setidaknya masyarakat bisa jauh lebih tenang mengonsumsi daging sapi," ungkapnya.
Wali Kota Kediri juga terus mengingatkan agar masyarakat mengolah daging sapi dengan benar sebelum dikonsumsi. Yakni dimasak pada suhu di atas 70 derajat celcius dan tidak kurang dari 30 menit. "Insya Allah semua aman. Daging harus diolah dengan benar. Jangan takut untuk konsumsi daging," pungkasnya.
Jumlah sapi yang terdata di RPH sebanyak 36 ekor serta di ARA sebanyak 2 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Di RPH sapi berasal dari qurban masyarakat Kota Kediri dan di ARA sapi berasal dari Pemerintah Kota Kediri dan 2 kambing qurban dari warga. Sementara itu, untuk pemotongan hewan qurban di RPH dilakukan mulai hari Sabtu kemarin hingga besok Senin.
Turut mendampingi Wali Kota Kediri, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mohamad Ridwan, Kepala RPH Hariyanto, Camat Kota Arief Cholisudin, Lurah Dandangan Komar Diyanto, serta dokter hewan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.