Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama keluarga menjalankan ibadah Salat Idul Adha di Masjid Agung Kota Kediri, Minggu (10/7). Imam Salat Idul Adha adalah Ustadz Muhammad Nurul Hafiz. Sementara khatib Shalat Idul Adha KH. Athoillah Sholahuddin Anwar.
"Selamat Hari Raya Idul Adha. Kita jadikan Idul Adha momentum untuk lebih bersyukur. Mari berdoa agar kota kita tercinta ini menjadi kota yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Meskipun tahun ini ada perbedaan penetapan 10 Dzuhijjah saya yakin tidak mengurangi makna dari Idul Adha," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar mengatakan Idul Adha identik dengan dua ibadah penting yakni pelaksanaan ibadah Haji dan penyembelihan hewan qurban. Keduanya sarat akan nilai spiritual dan sosial. Serta menjadi bagian dari syariat yang berasal dari sejarah kehidupan Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismai AS. "Kisah Nabi Ibrahim mengajarkan totalitas kepatuhan kepada Allah. Sedangkan ibadah qurban mengajarkan kita untuk mencintai sesama, saling menolong dan saling memberi. Semangat inilah yang harus terus kita rawat di kota paling bahagia ini," ungkapnya.
Menjelang ibadah qurban tahun ini dihadapkan dengan merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun kondisi wabah ini dapat dikendalikan berkat ikhtiar dan doa bersama. Di Kota Kediri semua bisa melaksanakan ibadah qurban dengan tenang, karena hewan qurban di Kota Kediri mendapat surat keterangan kesehatan hewan (SKHH). Sehingga terjamin kesehatannya. "Untuk itu saya berpesan pastikan dimasak secara benar di atas suhu 70 derajat celcius," jelasnya.
Abdullah Abu Bakar menambahkan saat ini jamaah haji sedang menghadapi hari-hari penting yakni melaksanakan wajib haji. Untuk itu, Abdullah Abu Bakar mengajak jamaah Salat Idul Adha untuk mendoakan bersama-sama. "Mari kita doakan saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji agar diberi kekuatan dan keselamatan. Serta dapat menjadi haji yang mabrur," imbuhnya.
Usai Salat Idul Adha, Wali Kota Kediri menyerahkan hewan qurban berupa satu ekor sapi yang diterima oleh takmir Masjid Agung Kota Kediri. Total jumlah hewan qurban di Masjid Agung Kota Kediri ada 5 ekor sapi, dimana dua diantaranya dari Wali Kota Kediri dan Gubernur Jawa Timur. Serta 10 ekor kambing.
Turut mendampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Mohamad Ridwan, Kepala Bagian Kesra Ahmad Jainuddin, dan tamu undangan lainnya.