Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengapresiasi para tokoh agama di Kota Kediri yang selalu solid. Sehingga toleransi di Kota Kediri terjaga dengan baik. Hal itu diungkapkan Wali Kota Kediri dalam Silaturahmi FKUB/PAUB-PK bersama Forkopimda, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, Kamis (14/7) di Pondok Pesantren Al-Amien.
"Saya senang sekali akhirnya ada lagi. Ke depan semoga bisa rutin lagi. Kita bisa terus memberikan gagasan dan masukan untuk pembangunan Kota Kediri. Toleransi di Kota Kediri juga sangat baik," ujarnya.
Kota Kediri masuk 10 besar Indeks Kota Toleran menurut SETARA Institute. Forkopimda terus berkomitmen untuk menjaga harmonisasi di Kota Kediri. Sehingga Kota Kediri bisa terus dikembangkan lebih baik dan lebih maju lagi. Kota Kediri juga mendapat predikat sebagai kota paling bahagia di Indonesia. "Setelah kita telaah ternyata kalau mau menilai Kota Kediri ini kita harus keluar kota dulu. Lalu kembali ke Kota Kediri dan merasakan kota ini adem, ayem dan ekonominya tumbuh," ungkapnya.
Abdullah Abu Bakar juga mengajak seluruh pihak untuk menggerakkan perekonomian di Kota Kediri. Sebab perekonomian di Kota Kediri sempat terkoreksi dalam akibat dari pandemi Covid-19. Cara membangkitkan perekonomia bisa dengan membeli produk yang ada di Kota Kediri. Sehingga perekonomian Kota Kediri ini berputar. "Menggerakkan perekonomian ini jadi fokus kita di hari jadi Kota Kediri. Di hari jadi ke 1143 kami ambil tema bangkit bersama dimana kita ingin perekonomian bangkit dan bergerak. Saya yakin dengan gerakan seperti ini perekonomian akan semakin baik," pungkasnya.
Dalam acara ini juga terdapat deklarasi Forum Pemuda Paguyuban Antar Umat Beragama. Dimana diketuai oleh M. Faried Muttaqin Iskandar. Turut hadir dalam acara ini, Forkopimda Kota Kediri, Kepala KPwBI Kediri Moch. Choirur Rofiq, Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, tokoh agama, tokoh masyarakat, Kepala OPD terkait dan tamu undangan lainnya.