Guna meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui kemandirian ekonomi, ketahanan dan kesejahteraan bagi perempuan korban kekerasan, Pemerintah Kota Kediri berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan pembinaan Pembinaan Pengembangan Produktivitas Usaha, Selasa (19/7).
Bertempat di Ruang Pertemuan DP3AP2KB Kota Kediri, Sumedi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengatakan kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk memberikan advokasi dan motivasi kepada perempuan korban kekerasan serta mengembangkan kemandirian dalam kesejahteraan keluarga. Sebagai tulang punggung di keluarga, Sumedi berharap dengan mengikuti pelatihan para peserta juga bisa menambah penghasilan sehingga kebutuhan keluarga dapat tercukupi dan meminimalisir adanya kekerasan.
“Di Kediri akan dibangun bandara dan jalan tol, pastinya Kota Kediri nantinya akan menjadi kota yang besar. Ibu- ibu harus bisa berpartisipasi dalam pembangunan dan mengisi pembangunan di Kota Kediri makanya hari ini panjenengan diberikan pelatihan agar ibu-ibu punya bekal. Saya ingin perempuan Kota Kediri menjadi perempuan hebat agar bisa melahirkan generasi-generasi yang hebat,” ujarnya.
Sumedi melanjutkan, Pemerintah Kota Kediri selalu berkomitmen untuk memberikan kesejahteraan dan perlindungan pada masyarakat, diantaranya kaum perempuan dan anak. Hasilnya, dari tahun ke tahun kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Kota Kediri menurun. Upaya ini melibatkan satgas PPA kelurahan dan kota yang aktif melakukan monitoring dan evaluasi.
“Alhamdulillah sesuai data dari DP3AP2KB, kasus kekerasan baik perempuan dan anak menurun. Sampai bulan ini, kita hanya menerima dua laporan kasus kekerasan. Kita gali dulu masalahnya baru kita carikan solusinya. Kita melakukan pendampingan dan konseling, pendampingan kita berikan pada korban baik dalam hal pemenuhan pendampingan psikologi, perlindungan hukum, dll. Saya berpesan kepada panjenengan apabila menjumpai kasus kekerasan di lingkungan sekitar, panjenengan bisa melaporkan ke satgas PPA atau ke dinas terkait,” ungkapnya.
Sementara itu, Ida Tri Wulandari Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP3AK Provinsi Jatim yang sekaligus salah satu narasumber menjabarkan berdasarkan data Simfoni PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak) bulan Januari hingga Juni 2022, terdapat 14 kasus di Jawa Timur yang didominasi kekerasan fisik. Sehingga dari pelatihan tersebut Ida berharap perempuan nantinya bisa berdaya dan memiliki kemandirian.
Ida menambahkan, pelatihan yang diadakan sekaligus bentuk kolaborasi pemerintah provinsi dan kota dalam komitmen untuk penangananan korban kekerasan kepada perempuan yang dilaksanakan secara paripurna. Ia melanjutkan, nantinya juga akan dilakukan monitoring untuk mengevaluasi hasil pelatihan.
“Upaya ini untuk menumbuh kembangkan potensi panjenengan. Meskipun di kehidupan sehari-hari panjenengan sudah punya usaha, tapi kalau panjenengan punya inovasi atau mungkin potensi lain otomatis kebutuhan keluarga juga bisa terpenuhi. Nanti kita pantau sejauh mana keberhasilannya dan jika ada pelatihan lain yang dibutuhkan peserta kita juga siap memfasilitasi,” ujarnya.
Dalam pelatihan kali ini, melibatkan 40 peserta yang dibekali pengetahuan tentang merias wajah oleh Tarlan Adhis Wibowo pemilik kursus make up yang menggandeng Joe MUA dari Sidoarjo sebagai trainer. Selain teori, peserta juga diberikan 1 set make up kit yang bisa digunakan untuk praktik langsung.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri