Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dengan Universitas Brawijaya melakukan Forum Group Discussion (FGD) yang membahas tentang Persiapan Pelaksanaan "Studio Perancangan Kota dan Studio Perencanaan Transportasi dari Universitas Brawijaya di Kota Kediri”, bertempat di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Senin (5/9).
“Saya senang sekali ada simbiosis mutualisme antara pihak kampus Universitas Brawijaya dan kami sebagai Pemerintah Kota Kediri. Sebentar lagi mungkin di tahun 2023 ini bandara mulai bisa beroperasi dan di akhir tahun 2023, ada jalan tol yang melalui Kota Kediri dari Kertosono hingga di Tulungagung. Oleh karena itu, kota ini harus punya diferensiasi,” terang Abdullah Abu Bakar.
Lebih lanjut Wali Kota Kediri mengungkapkan bahwa ada kekhawatiran jika Kota Kediri tidak menyiapkan sesuatu yang baik atau diferensiasi yang bagus maka akan ketinggalan. Mereka yang menggunakan jalan tol dan bandara lebih memilih tempat-tempat yang lebih dekat dengan bandara tersebut. Maka dari itu, adanya tol dan bandara merupakan sinergitas kota yang bisa dirancang mulai dari sekarang. Nanti rancangan dari Universitas Brawijaya ini nanti akan digunakan bukan hanya dijadikan pajangan saja.
Abdullah Abu Bakar juga menekankan kepada seluruh pihak yang terkait baik dari Pemerintah Kota Kediri dan Universitas Brawijaya untuk berpikir secara makro. Maksudnya apa yang direncakan ini bisa diaplikasikan di Kota Kediri yang memiliki keterbatasan anggaran. Karena setiap pemerintah itu ada keterbatasan dalam hal anggaran berbeda dengan pihak swasta.
Terakhir Wali Kota Kediri berharap dengan adanya jalon tol dan bandara, nantinya akan memberikan multiplier effect yang baik maupun buruk di Kota Kediri. Tapi Kota Kediri harus bisa ambil peluang dari adanya pembangunan besar ini. Semua pihak dapat berkolaborasi untuk memikirkan hal tersebut dengan baik. Sehingga dengan lahan yang hanya 67 km persegi, dan dengan adanya keterbatasan anggaran, Pemerintah Kota Kediri tetap memiliki perencanaan yang baik dan bisa diaplikasikan dengan baik. Untuk itu OPD di Pemerintah Kota Kediri bisa support data yang ditanya oleh Universitas Brawijaya. “Sehingga kita nanti tidak bekerja dua kali. Kita berikan datanya, kita kaji bersama,” imbuhnya.
Hadir pula dalam acara ini Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Wakil Dekan Tiga Bidang Kemahasiswaan Universitas Brawijaya Malang Herry Santosa, Pimpinan Departemen Perencanaan Wilayah Kota, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang I Nyoman Suluh Wijaya, Asisten Perekomian dan Pembangunan Ferry Djatmiko, Kepala Barenlitbang Kota Kediri Chevy Ning Suyudi, Tim dari Departemen Perencanaan Wilayah Kota, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri dan Mahasiswa Universitas Brawijaya.