Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan langkah antisipasi untuk meredam gejolak akibat kenaikan harga BBM. Hal itu diungkapkan dalam Rakor Pengendalian Inflasi dan Jaring Pengaman Sosial untuk penanggulangan dampak kenaikan BBM tahun 2022, Kamis (8/9) di Ruang Joyoboyo. Pemerintah Kota Kediri telah menyiapkan inovasi hingga jaring pengaman sosial untuk menanggulanginya.
"Kita sudah mempunyai pengalaman sebelumnya saat pandemi. Di Kota Kediri jauh-jauh hari sudah menyediakan khususnya jaring pengaman sosial. Kita menjaga warga kita yang masih rentan," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar menyampaikan Pemerintah Kota Kediri membuat portal web Siaga Inflasi Aman Terkendali (SIASAT). Dimana dalam SIASAT terdapat berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat. Seperti call center melalui whatsapp 08113787119 atau telefon pada nomor (0354) 2894000. Ada juga pendaftaran wirausaha baru. Serta bantuan modal melalui KURNIA. "Ini kebetulan sudah sesuai dengan arahan Pak Mendagri. Apabila nanti ada warga yang minta diajari latihan kerja maka disitu sudah ada daftar wirausaha baru dan mengisi formnya," ujarnya.
Dalam SIASAT ini juga memuat jadwal operasi pasar. Dimana Pemerintah Kota Kediri akan melakukan operasi pasar sebanyak empat kali dalam sebulan. Dengan lokasi dua titik per kecamatan. Tersedia pula layanan untuk memantau harga komoditi yang ada di Kota Kediri. Ada pula cek bansos. Masyarakat dapat melakukan pengecekan terkait bantuan sosial yang diterimanya. Terakhir registrasi tukang ojek. Masyarakat yang berprofesi sebagai tukang ojek dapat mendaftarkan diri untuk mendapat batuan sosial. "Saya ingatkan jangan sampai ada yang double. Nanti ada form juga yang dapat diisi untuk daftar. Nanti bisa kerjasama dengan Gojek, Grab, Maxim, dan Shopee. Apabila memang berprofesi sebagai tukang ojek dan masih aktif maka kita akan beri bantuan," imbuhnya.
Sementara itu Wali Kota Kediri mengungkapkan untuk meredam gejolak akibat kenaikan harga BBM, Pemerintah Kota Kediri memberikan jaring pengaman sosial. Seperti pelatihan kerja, permodalan, dan bantuan sosial. "Anggaran kita sebesar 120,5 miliar rupiah. Jadi InsyaAllah ini cukup untuk membantu masyarakat kita," ungkapnya.
Turut hadir perwakilan Forkopimda Kota Kediri, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ferry Djatmiko, Kepala BPS Kota Kediri Lilik Wibawati, Ketua KADIN Kota Kediri M.Solikhin, Kepala OPD terkait, perwakilan KPwBI Kediri, dan perwakilan Bulog Sub Drive V Kediri.