Penutupan Jembatan Bandar Ngalim akan dilakukan pada 25 September mendatang. Penutupan ini dilakukan karena adanya perbaikan dan pelebaran Jembatan Bandar Ngalim. Hal itu diungkapkan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam jumpa pers bersama awak media, Rabu (21/9) di Waroenk Upnormal.
"Perbaikan Jembatan Bandar Ngalim ini menggunakan anggaran APBN. Lebar jembatan yang tadinya tujuh meter akan menjadi 13 meter dan memiliki empat lajur. Kita akan lakukan pengalihan arus lalu lintas selama jembatan ini diperbaiki," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar menjelaskan perbaikan Jembatan Bandar Ngalim ini membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun. Jembatan Bandar Ngalim ini tidak hanya dilalui kendaraan pribadi namun juga kendaraan umum. Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perhubungan dan Satlantas Polres Kediri Kota Kediri telah membuat rute pengalihan lalu lintas. Diharapkan tidak terjadi kemacetan akibat dari perbaikan Jembatan Bandar Ngalim. "Kita akan berikan rambu-rambu sehingga tidak membingungkan pengguna jalan. Kita pikirkan mana yang terbaik agar penguraian lalu lintas berjalan lancar. Harapan saya kurang dari satu tahun jembatan ini sudah bisa digunakan lagi," jelasnya.
Wali Kota Kediri menambahkan, untuk mengurai kendaraan Jembatan Lama difungsikan kembali. Namun hanya boleh dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Dengan diperbaiki dan dilebarkannya Jembatan Bandar Ngalim dapat terjadi percepatan di Kota Kediri. "Saya minta teman-teman media bisa membagikan informasi ini kepada masyarakat. Kami juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui sosial media. Semoga dengan perbaikan jembatan ini memberikan dampak positif bagi Kota Kediri," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri Didik Catur mengungkapkan ada beberapa upaya yang akan dilakukan. Pertama memaksimalkan fungsi ATCS di Simpang Brawijaya dan Ruang Pusat Pengendali Lalu Lintas secara berkala pada pukul 06.00 - 22.00. Kedua melakukan penertiban dan penataan parkir pada ruas jalan Brawijaya, Wachid Hasyim, dan KDP Slamet untuk memperlancar akses menuju dan keluar Jembatan Brawijaya. Ketiga menempatkan personil di titik-titik rawan kepadatan, akan ada sekitar 80 personil dari Dinas Perhubungan dan Satlantas. Keempat secara rutin melakukan himbauan melalui pengeras suara yang ada di setiap persimpangan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas di seluruh Wilayah Kota Kediri. Keenam memasang Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan Alternatif sebanyak 26 titik. "Kita juga sudah atur rute pengalihan arus lalu lintasnya. Kita akan sosialisasikan terus dan kita minta bantuan teman-teman media untuk menyampaikan kepada masyarakat," ungkapnya.
Turut hadir Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ferry Djatmiko, Kasatlantas Polres Kediri Kota AKP Pandri Pratama Putra Simbolon, Kepala OPD terkait, camat, perwakilan PT. Bukaka Agoes Soemarsono, dan perwakilan PT. Baja Titian Ari Priyo.