Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan motivasi pada Bimbingan Teknis Tata Cara dan Penerapan Good Corporate Governance pada Perumda (Perusahaan Umum Daerah) Kota Kediri, Selasa (11/10) di Grand Panglima Resto Kediri.
“Sekarang ini kita harus mengubah paradigma lama menjadi pradigma baru. Kalau dulu kita hanya sekedar kerja ikut perusahaan pemerintah daerah kalau bangkrut tidak apa-apa. Sekarang kalau bangkrut, pasti saya akan tutup. Karena sekarang kita mau tidak mau harus berlomba-lomba. Jadi kalau kita tidak bisa mengelola BUMD dengan baik mungkin kita akan cari cara lain. Kira-kira kita akan buka BUMD apa,” ujar Wali Kota Kediri.
Abdullah Abu Bakar menambahkan sebentar lagi bandara dan jalan tol juga akan dibangun. Hal tersebut juga menimbulkan potensi untuk membuka BUMD lainnya. Selain itu, para pegawai atau karyawan yang ada di BUMD untuk bekerja keras. Harapannya BUMD lebih segar, bagus dan ada value added bagi pemerintah.
Sekarang ini eranya bukan kompetisi melainkan kolaborasi. Wali Kota Kediri berharap jika di BUMD ada hal yang perlu dilakukan upgrade bisa dilaporkan kepada wali kota. Namun jika ada pegawai atau karyawan yang perlu dikeluarkan untuk segera dilakukan. “Setiap direktur saya beri kewenangan untuk mengeluarkan karyawannya. Saya tidak suka di tubuh manajemen ada yang membuat rusak dan karyawan juga perlu diberi target kerja,” tambahnya.
Terakhir, Abdullah Abu Bakar mengatakan sekarang ini bukan yang kuat yang akan menang, tapi yang bisa beradaptasi yang akan bertahan. Jika ingin menang juga harus ada terobosan yang sesuai dengan perkembangan zaman di perusahaannya.
Hadir pula dalam acara ini Koordinator Pengawas 2 Bidang Akuntan Negara Pujito Kusworo, Tim Good Corporate Governance (GCG) Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Direktur PDAM Tirta Daha Yani Setiawan, Direktur Perumda BPR “Bank Kota Kediri” Popy Setyaningrum, Direktur PD Pasar Joyoboyo M. Ihwan Yusuf, dan Dewan Pengawas PDAM Maria Karangora.