Sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Kediri yang telah mencanangkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) beberapa waktu lalu, dua OPD di wilayah Pemerintah Kota Kediri hari ini mengikuti evaluasi ZI Bersama Tim Penilai Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Evaluasi dilaksanakan secara virtual yang diikuti dari Ruang Command Center Pemkot Kediri, Selasa (11/10).
Dua OPD tersebut yakni DPMPTSP dan UPTD Puskesmas Perawatan Ngletih. Adapun Tim Evaluator dari KemenPAN-RB sebanyak dua orang yakni Catur bintang pamungkas dan Alfian Lisdias. Setiap OPD diberikan waktu 90 menit untuk memaparkan hasil pembangunan ZI yang telah dilakukan di OPD masing-masing. Poin-poin yang disajikan dalam paparan adalah capaian hasil pembangunan ZI pada enam area perubahan yang telah dilakukan. Enam area perubahan tersebut yaitu manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan manajemen sumber daya manusia (SDM), penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan dan peningkatan kualitas pelayanan Publik.
Kepala DPMPTSP Kota Kediri, Edi Darmasto mengatakan pihaknya telah membangun enam area perubahan dengan rencana aksi masing-masing, dan setiap area sudah direalisasikan. “Kita lakukan sesuai pedoman dan ada inovasi yang kita kembangkan. Kita juga melakukan inovasi pelayanan dan evaluasi kinerja secara mingguan dan berkelanjutan yang membahas isu strategis dan mengatasi permasalahan yang ada,” tuturnya.
Untuk menunjang pembangunan menuju Zona Integritas tersebut pihaknya juga melibatkan stake holder serta masyarakat. Dengan melakukan 6 area perubahan menuju WBK dan WBBM, Edi optimis pihaknya dapat meraih predikat WBK.“Kami menyampaikan terkait hal ini kepada bapak Walikota, Sekda, Ketua DPR Kota Kediri, Ketua Kadin, Ketua HIPMI agar mereka bisa memberi feedback atas pembangunan yang kami lakukan. Kita juga manfaatkan media sosial untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa DPMPTSP siap membangun unit pelayanan yang berintegritas yang ujungnya nanti untuk pelayanan terbaik seperti meningkatkan pelayanan pemerintahan yang baik dan bersih,” jelasnya.
Sementara itu, dr. Erdiani Roosiwardhani Kepala UPTD Puskesmas Perawatan Ngletih menyampaikan sebagai salah satu upaya menuju WBK, pihaknya sudah mengimplementasikan ASN yang berakhlak dalam setiap pelayanannya kepada masyarakat. “Zona integritas memang sangat baik Untuk menciptakan wilayah yang bersih dari korupsi, bebas melayani. Jika nanti kita bisa meraih predikat WBK tentu dapat menambah semangat teman-teman untuk bekerja lebih baik lagi sesuai kaidah yang berlaku,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wahyu Kusuma Wardani Inspektur sekaligus anggota Tim Penilai Internal (TPI) Kota Kediri menuturkan terpilihnya DPMPTSP dan UPTD Puskesmas Perawatan Ngletih untuk mengikuti evaluasi ZI bersama Tim penilai MenPAN –RB karena mereka telah memenuhi kelengkapan administrasi yang dikirim Mei hingga Juni lalu. “Kami dari tim penilai internal juga berupaya semaksimal mungkin agar 2 OPD tadi bisa memperoleh predikat WBK serta memastikan bahwa 6 area perubahan tersebut harus betul-betul teraplikasi di OPD yang dinilai,” tandasnya.
Wahyu melanjutkan, apabila dua OPD tersebut dinyatakan lolos, pada tahapan penilaian akhir nanti dari Kemenpan RB akan melakukan kunjungan ke OPD terkait untuk melihat kondisi secara riil. “Kita berharap dua OPD tersebut bisa mendapat predikat WBK, dan nantinya hal tersebut bisa ditularkan dan berkelanjutan ke OPD yang lain sehingga semuanya bisa meraih predikat WBK,” pungkasnya.
*Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri*
Tidak ada artikel terkait