Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Kediri tak pernah lelah memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terkait pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) pada Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA). Kali ini, bersama Komisi VI DPR RI dan Kementerian Investasi, DPM-PTSP mengajak 100 pelaku usaha untuk lebih memahami dan mengerti tentang NIB dan OSS RBA, di salah satu hotel di Kota Kediri, Senin (21/11).
Edi Darmasto, Kepala DPM-PTSP Kota Kediri yang hadir sebagai salah satu narasumber pada acara sosialisasi informasi perizinan berusaha berbasis resiko yang digelar oleh Abdul Hakim Bafagih anggota komisi VI DPR RI mengungkapkan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbukti menjadi penopang pertumbungan ekonomi yang tak bisa diremehkan. Terlebih sebagai kota penghubung, Kota Kediri setiap harinya dikunjungi lebih dari 1,5 juta orang, baik itu penduduk Kota Kediri ataupun daerah lain disekitarnya, Mobilitas yang tinggi ini menjadikan Kota Kediri dilirik para pelaku usaha dan investor untuk memanfaatkan peluang tersebut.
“Tentu dapat dipastikan, semakin banyak pengunjung yang akan datang ke Kota Kediri, akan semakin besar pula perputaran uang yang ada di sini. Kondisi ini tidak boleh dilewatkan para UMKM dan investor, khususnya para pelaku UMKM di Kota Kediri,”ujarnya.
Dalam memanfaatkan peluang usaha ini, Edi mengingatkan para pelaku usaha agar tidak melupakan pentingnya izin berusaha. Menurutnya saat ini perizinan berusaha berbasis resiko semakin memudahkan investor dalam mengurus izin usaha sesuai skala kegiatan usaha, luas lahan dan tingkat risikonya. Proses pengurusannya pun lebih terukur jangka waktunya, berbasis digital dan terintegrasi.
“Penerapan OSS-RBA berbasis risiko bersifat transparan, jelas, mudah dan tentunya juga akan membantu pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya dengan memperoleh perizinan berusaha dengan cepat,”jelasnya.
Dikesempatan tersebut Edi juga menjelaskan beberapa hal lainnya yang menjadi daya tarik untuk berinvestasi di Kota Kediri antara lain, komitmen Walikota & jajarannya untuk mewujudkan iklim investasi yang kondusif, sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW) daerah sekitarnya, tersedia RDTR digital melalui OSS yang bisa mempercepat perizinan tata ruang, memiliki Icor yang rendah dengan rata-rata tahun 2016 – 2020 dibawah 3,80, Kota Kediri juga mencerminkan investasi yang lebih murah/efisien, adanya bonus demografi (usia produktif : 71,58%), masuk 10 booming cities di indonesia tahun 2020 (survey analisis lokadata) dan 10 kota indeks toleransi tertinggi tahun 2020 (survey setara institute), serta Inflasi yang terkendali dengan baik.
“Daya tarik inilah yang akan meningkatkan investor di Kota Kediri. Maka dari itu, saya juga mengajak para pelaku usaha yang hadir disini untuk berinvestasi di Kota Kediri sebagai pelaku usaha yang ulet, bekerja keras dan siap menghadapi tantangan demi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,”ujarnya.
Selain Kapala DPM-PTSP, sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber dari Kementerian Investasi dan TAA Komisi VI DPR RI serta dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kota Kediri dan Direktur Perencanaan Infrastruktur Kementerian Investasi.
(Dinas Komunikasi dan Informatiak Kota Kediri )