Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan pengarahan kepada TP PKK Kelurahan dan kader Posyandu. Pengarahan tersebut pada Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan TP PKK dan Kader Posyandu, Senin (12/12) di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri. Dalam pembinaan ini, peserta mendapatkan materi dari Dinas Kesehatan Kota Kediri.
"Berdasarkan undang-undang, Posyandu diakui sebagai LKK sejajar dengan PKK. Saya juga siapkan Perwali untuk itu. Hal tersebut sangat positif karena kita bisa bekerjasama untuk memecahkan permasalahan sosial," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar berpesan kepada TP PKK dan Posyandu untuk bekerja lebih detail lagi. Saat ini ada permasalahan yang harus segera diatasi yakni stunting. Dimana angka stunting di Indonesia sendiri tergolong tinggi yakni 24,4 persen. Kunci dari penanganan stunting ini adalah program yang tepat dan konsisten. Pemerintah Kota Kediri mewajibkan RT mengalokasikan dana Prodamas Plus sebesar 1 juta untuk PKK dan 1-2 juta untuk PMT. "Nanti yang memasak PMT ini dari kader Posyandu. Jadi tahu gizi apa saja yang diperoleh anak. Kita harus berikan asupan gizi yang sempurna bagi anak-anak di Posyandu," pesannya.
Tak hanya itu, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan juga akan memberikan edukasi mengenai gizi kepada orang tua. Harapannya orang tua memiliki pemahaman yang sama untuk memberikan asupan makanan yang bergizi bagi anak-anak. Sebab Pemerintah Kota Kediri memiliki komitmen kuat tidak hanya membangun fisik namun juga sumber daya manusia di Kota Kediri. "Ke depan untuk menaklukan semua tantangan sumber daya kita harus disiapkan matang. Untuk memenangkan pertandingan gizi anak dan pendidikan harus kita persiapkan matang. Maka dari itu kita harus bersama-sama menangani hal ini," pungkasnya.
Turut hadir, Kepala Bagian Pemerintahan Imam Muttakin, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Wigati, dan tamu undangan lainnya.