Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengapresiasi event Selasar Seni Daha. Bertema Flower and Bloom, event ini digelar selama dua hari mulai tanggal 22 - 23 Desember di Taman Sekartaji. Selasar Seni Daha mewadahi berbagai karya dari para seniman. Event ini terselenggara atas kerjasama Pemerintah Kota Kediri dan Jawa Pos Radar Kediri.
"Terima kasih atas acara yang keren ini. Kota yang keren adalah kota yang bisa memadukan seni, budaya, politik, infrastruktur, dan lainnya. Jadi di sini kita harus kerjasama untuk membangun Kota Kediri," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar mengungkapkan Kota Kediri merupakan kota penghubung dari daerah di sekitarnya. Di kota penghubung ini memiliki penduduk sekitar 300.000 jiwa, namun di setiap jam produktif terdapat 2 juta jiwa yang berputar di Kota Kediri. Dulu Kota Kediri ini kekurangan public space seperti taman. "Kami mencoba memanggil beberapa arsitek untuk menggali potensi Kota Kediri. Lalu ketemu kalau Kota Kediri didominasi oleh batu bata dan andesit. Seperti di Taman Sekartaji ini yang ditonjolkan batu bata dan andesit," ungkapnya.
Wali Kota Kediri menambahkan Kota Kediri memang bukan kota seni namun Pemerintah Kota Kediri yakin bahwa bangunan di taman bisa direspon dengan karya siapapun. Seperti seni instalasi yang dibuat oleh para seniman di Kediri Memorial Park. Hampir setiap tahun pula, Pemerintah Kota Kediri juga mengadakan pameran seni yang menggandeng seniman-seniman Kediri. Hal tersebut membuktikan bahwa seniman harus diajak kolaborasi untuk membangun kota. "Saya berharap tidak hanya acara ini saja, namun ada acara yang terus menerus kita bisa pamerkan karya-karyanya. Kita bisa ajak semua seniman berkolaborasi. Kita juga bisa undang seniman besar tidak hanya untuk pameran namun juga edukasi," imbuhnya.
Pada kesempatan ini Wali Kota Kediri juga meninjau pameran seni yang ada di Selasar Seni Daha. Karya seni yang dipamerkan tidak hanya karya seniman Kota Kediri melainkan juga dari seniman luar Kota Kediri. Semua karya ini tersaji oleh kurator Benny Widyo Pratama seorang kurator seni kontemporer.
Pameran Selasar Seni Daha juga dimeriahkan oleh Festival Musisi Jalanan. Dimana ajang ini diikuti oleh 12 peserta dari Eks-Karisidenan Kediri. Pada Festival Musisi Jalanan ini Lampu Putih Kediri berhasil menjadi juara I. Lalu disusul Twenty Nine Jombang sebagai juara II, Cah Angon Blitar sebagai juara III dan BB Music Production Kediri sebagai juara harapan I. Ada pula stan UMKM dalam pameran ini. Adanya stan UMKM ini memang selaras dengan visi misi Wali Kota Kediri. Dimana setiap ada event harus mampu menggerakkan sektor perekonomian.
Turut hadir, Direktur Jawa Pos Radar Kediri Kurniawan Muhammad, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, para seniman dan tamu undangan lainnya.