Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mengajak orang tua untuk mengawasi dan mendampingi anak-anak. Di tengah maraknya berbagai peristiwa yang menimpa anak-anak belakangan ini. Hal itu diungkapkanya saat mengikuti Pengajian Al-Istiqomah di lingkungan RW 8 Kelurahan Gayam, Jumat (3/2).
"Saya menyampaikan keprihatinan atas maraknya beberapa kejadian di wilayah kita. Saya berbicara di sini supaya kejadian-kejadian yang sudah ada menjadi perhatian bagi kita semua. Terutama kita sebagai ibu yang diberi kepercayaan untuk mendidik anak di rumah karena biasanya yang banyak waktu di rumah adalah ibu," ujarnya.
Wanita yang akrab disapa Bunda Fey ini mengatakan semua unsur harus semakin waspada. Anak-anak harus dijaga dan diberikan edukasi. Tugas utama seorang anak adalah sekolah dan belajar ilmu agama. "Dimana pun wilayahnya harus ada jam malam. Jangan sampai mewajarkan anak-anak ketika tidak pulang ke rumah. Boleh saja memiliki kegiatan di luar sekolah tapi tidak boleh meninggalkan tugas utamanya," ungkapnya.
Tak hanya itu, istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyoroti angka pernikahan dini di Kelurahan Gayam yang cukup tinggi. Orang tua juga harus memberikan edukasi agar pernikahan dini tidak terjadi. Banyak sekali masalah baru yang ditimbulkan dari pernikahan dini sebab kurangnya wawasan, ketidaksiapan secara ekonomi, serta ketidaksiapan organ reproduksi. PKK Kota Kediri memiliki program sekolah perempuan 'Selimut Hati' bagi remaja putri di Kota Kediri. "Boleh sekali kuota sekolah perempuan lebih banyak diisi untuk remaja putri di Kelurahan Gayam. Agar remaja putri tahu bahwa pernikahan yang tidak memiliki kesiapan di segala aspek akan menimbulkan permasalahan baru. Tentu hal tersebut tidak kita inginkan," pungkasnya.
Perwakilan dari Yayasan Lembaga Perlindungan Anak Kediri Ulul Hadi menjelaskan urusan anak tidak lepas dari orang tua. Membina dan mengasuh anak ada tiga tanggung jawab. Paling utama adalah orang tua, sekolah, dan lingkungan. Agar anak-anak menjadi generasi yang baik maka pengawasan orang tua terhadap anak harus dilakukan. "Tanggung jawab terhadap anak ini 60 persen orang tua, 20 persen sekolah, dan 20 persen lingkungan. Kalau kita ingin anak kita baik ya harus benar-benar kita awasi," ujarnya.
Sementara itu Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Siti Nurlaila menambahkan pemerintah pusat memiliki call center Pos Sayang Perempuan dan Anak (SAPA). Call center ini merupakan layanan pengaduan masyarakat dan sebagai wujud nyata hadirnya negara dalam melindungi perempuan dan anak. "Bagi warga Kota Kediri dapat mengakses call center ini melalui WhatsApp di nomor 081138507000 Silahkan panjenengan semua bisa bercerita atau curhat di call center tersebut," imbuhnya.
Turut hadir Ketua TP PKK Kecamatan Mojoroto, Ketua TP PKK Kelurahan Gayam, Satgas PPA, dan jamaah pengajian Al-Istiqomah. (dn/dra)