Pemerintah Kota Kediri senantiasa bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan dunia pendidikan di Kota Kediri. Salah satunya bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan dan Universitas Nusantara PGRI Kediri untuk menyediakan hunian yaitu rumah susun (Rusun) bagi mahasiswa UNP Kediri yang berasal dari luar pulau jawa.
Rusun yang berada di kawasan kampus UNP Kediri ini dibangun dengan luas bangunan 650 m² dan ketinggian dua lantai serta memiliki 14 kamar yang dapat menampung 52 mahasiswa. Rusun tersebut telah diresmikan hari ini, Senin (20/2) oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bersama Rektor UNP Kediri, PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa 4 Direktoral Jendral Perumahan Kementerian PUPR, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Kediri, DPRD Kota dan Kabupaten Kediri.
Dihibahkannya rusun ini menurut PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Jawa 4 Direktoral Jendral Perumahan Kementerian PUPR, Made Widiadnyana Wardiha merupakan tugas yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan infrastruktur pendukung pendidikan seperti hunian santri dan mahasiswa, agar mereka bisa lebih fokus belajar untuk prestasi. "Dibangunnya rusun lembaga pendidikan diharapkan bisa membantu para pelajar untuk mendapatkan hunian yang layak selama proses belajar mengajar sehingga diharapkan akan mencetak SDM yang unggul dan berakhlak mulia,” katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur saat meresmikan rusun UNP Kediri mengatakan bahwa Kediri merupakan kawasan matarama atau kawasan timur lingkar wilis yang sangat strategis, terlebih saat ini tengah dibangun bandara dan jalan tol Kertosono-Kediri dan Kediri-Tulungagung. Universitas, termasuk UNP Kediri juga menjadi salah satu ekosistem kemajuan wilayah matarama. "Kami sangat senang dengan ekspansi kampus UNP Kediri ini, dengan akan dibangunnya gedung perkuliahan baru dengan 7 lantai serta dukungan Kementerian PUPR yang telah membangun rusun bagi mahasiswa luar pulau,"ujar Emil.
Emil berharap dengan adanya rusun kampus ini dapat menjadi asimilasi budaya yang baik bagi generasi muda di Kota Kediri. "Ini luar biasa penting untuk membangun ekosistem, memperluas pergaulan dan mengenal lebih jauh tentang kultur daerah lain,"ungkap Emil.
Dibangunnya rusun ini tak hanya mendapat apresiasi dari Wakil Gubernur Jawa Timur tapi juga dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Kediri Ferry Djatmiko. Menurutnya dengan dibangunnya rusun ini akan menambah daya tarik calon mahasiswa dari luar pulau untuk datang dan berkuliah di Kota Kediri. "Disini ada dampak ekonomi juga akan dirasakan, baik itu bagi UNP Kediri, Pemkot Kediri ataupun masyarakat sekitarnya," ujarnya.
"Kita akan terus bersinergi dengan universitas, sekolah, dan berbagai pihak terkait untuk memajukan dan mengembangkan Kota Kediri. Terlebih untuk menghadapi operasional bandara dan jalan tol dalam mendukung pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan,"jelasnya lagi.
Dikesempatan yang sama, Rektor UNP Kediri Zainal Afandi menuturkan bahwa saat ini mahasiswa UNP Kediri berasal 105 Kota dan Kabupaten di Indonesia, paling barat dari Kabupaten Mentawai Sumatera Barat dan paling timur dari Kabupaten Papua. "Rusun ini memang kita prioritaskan untuk mahasiswa dari luar pulau, mengingat kapasitasnya yang hanya dapat menampung 52 mahasiswa," terangnya.
Menurutnya rusun ini hanya disediakan di 1 tahun pertama saat mereka masuk UNP Kediri. Hal itu bertujuan untuk membantu mahasiswa dari luar pulau untuk dapat berdaptasi dengan Kota Kediri. "Dengan ada diasrama kita akan bantu mereka untuk dapat beradaptasi lebih cepat dan dapat lebih konsentrasi dalam belajar diawal masa perkuliahan," ungkapnya.
Adapun fasilitas setiap kamar rusun yang dibangun telah dilengkapi fasilitas yang layak seperti listrik, air bersih, tempat tidur 2 tingkat, lemari, meja belajar, dan kursi belajar.
*(Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri)*