Berbagai produk kerajinan dari Kota Kediri dipamerkan pada The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2023, di Jakarta Convention Center (JCC). INACRAFT sebagai pameran handicraft terbesar dan terlengkap di tanah air digelar oleh Association of Exporters and Producers of Indonesian Handicraft (ASEPHI) yang berlangsung mulai tanggal 1 hingga 5 Maret mendatang. Menariknya, pada booth Kota Kediri di INACRAFT tahun ini menampilkan hal baru yakni kerajinan berbahan kayu.
"Tahun ini ada pendatang baru di booth Kota Kediri yakni produk kerajinan berbahan kayu. Produknya ini bermacam-macam mulai dari tumbler, frame kacamata hingga jam. Tentu ini unik sekali," ujar Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar yang hadir dalam INACRAFT (2/3).
Wanita yang akrab disapa Bunda Fey ini menuturkan masuknya produk kerajinan berbahan kayu ini memberi warna tersendiri. Apalagi kerajinan kriya di Kota Kediri tidak sebanyak kerajinan kain. Hasil dari kerajinan kayu pun ternyata bagus. "Terus terang produk kriya kita masih kurang. Kalau tenun dan batik ini kan memang sudah eksis. Nah ternyata Kota Kediri punya dan semoga bisa terus berkembang setelah dari sini," ungkapnya.
Bunda Fey menyebut mengikuti pameran di INACRAFT ini menjadi kesempatan bagi para pengrajin untuk memperluas pasar. Sehingga produk-produk dari Kota Kediri semakin dikenal dan industri kerajinan yang ada pun menjadi besar. Mengikuti pameran semacam ini menjadi salah satu upaya Dekranasda Kota Kediri untuk membuat produk-produk unggulan Kota Kediri semakin eksis. Selain pameran, Dekranasda juga memfasilitasi pemasaran secara offline maupun online. "Kita juga ajarkan develop produk kepada teman-teman pengrajin. Harapannya market mereka semakin luas dan produk-produk Kota Kediri semakin banyak dilirik," pungkas istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini.
Selain kerajinan berbahan kayu, ada produk-produk laim yang dipamerkan di booth Kota Kediri. Ada tenun ikat Kota Kediri mulai dari kain, sarung goyor, syal, dan produk turunannya. Lalu ada batik tulis Dermo yang menyajikan beragam motif khas Kota Kediri, seperti motif Dewi Kilisuci, Turangga Langen Beksa, Panjalu Jayati, Kaprawiran Jatayu, Panji, Tirta Kamandanu, dan destinasi di Kota Kediri. Setiap motif memiliki filosofinya, seperti motif Tirta Kamandanu merupakan petilasan kerajaan Kediri berupa sumber mata air yang masih terjaga dengan baik sebagai sumber kehidupan bagi manusia. Filosofi penggambaran motif tersebut adalah apabila kita dapat mejaga kelestarian lingkungan hidup akan menjadikan keselarasan kehidupan yang harmoni bagai taman indah penuh bunga sedap dipandang dan menenangkan jiwa. Adapula tas kombinasi kulit dan tenun yang telah dipasarkan nasional. Terakhir ada pecut khas Kota Kediri, bahkan pecut ini sudah diekspor ke Amerika. (dra)