Kota Kediri berhasil menduduki peringkat kelima kota paling toleran di Indonesia. Prestasi itu merupakan bonus karena yang terpenting menjaga dan melestarikan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu disampaikan Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar dalam halal bihalal kebangsaan lintas agama, Selasa (9/5) di Kelurahan Ngampel.
"Tadi ada penampilan paduan suara dari saudara-saudara kita umat kristiani dan mereka juga memimpin menyanyikan Yalal Waton. Ini simbol nyata dari kerukunan kita. Luar biasa sekali," ujarnya.
Istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini mengungkapkan Kelurahan Ngampel harus menjadi contoh. Kelurahan ini aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Sehingga dapat menjadi wadah dan sarana prasarana bagi warganya. Halal bihalal ini ini juga menjadi bukti bahwa Kelurahan Ngampel dapat menyatukan semua perbedaan yang ada. "Saya meyakini perbedaan adalah rahmat. Tidak usah dengan orang lain apa yang ada di tubuh kita juga berbeda-beda. Di kota ini meskipun kita berbeda-beda tapi kita bisa guyub rukun," ungkap wanita yang akrab disapa Bunda Fey ini.
Pada halal bihalal ini Bunda Fey juga menyerahkan bingkisan kepada perwakilan wanita-wanita disabilitas. Kegiatan halal bihalal ditutup dengan tausiyah dari KH. Reza Ahmad Zahid dilanjutkan jabat tangan.
Turut hadir, Camat Mojoroto, Ketua TP PKK Kecamatan Mojoroto, Lurah Ngampel, Ketua TP PKK Kelurahan Ngampel, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga Kelurahan Ngampel.