Gandeng STIR Education, Pemkot Kediri Gelar Workshop Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah

berita | 16/05/2023

 

Dinas Pendidikan Kota Kediri mendorong pendidikan berkelanjutan bagi Kepala Sekolah SD negeri maupun swasta di Kota Kediri. Berkolaborasi dengan School and Teachers Inovating for Result (STIR) Education, tercatat ada 138 kepala sekolah mengikuti pelatihan. Diselenggarakan di Aula Ki Hajar Dewantara Selasa (16/5) kegiatan tersebut merupakan hasil MoU antara Pemerintah Kota Kediri dan STIR Education tahun 2022 lalu.

 

“Kegiatan ini memasuki putaran ke dua. Kegiatan pembelajar sepanjang hayat ini untuk mendukung kurikulum merdeka belajar. Sesuai instruksi Kementerian Pendidikan yang sudah mencanangkan kurikulum baru, saya berharap kegiatan ini bisa membantu rekan-rekan kepala sekolah memahami kurikulum yang berlaku,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan.

 

Kegiatan yang bertajuk pembinaan dan peningkatan kompetensi kepala sekolah SD negeri maupun swasta untuk pembelajar sepanjang hayat tersebut mengambil tema pembelajaran kolaboratif dan kooperatif. “Tema ini sering disampaikan oleh Wali Kota Kediri di berbagai kesempatan, bahwa kita bekerja dimanapun, dalam lingkungan sekecil apapun harus berkolaborasi dan sustainable atau berkelanjutan. Selain itu, kooperatif jadi tidak hanya meningkatkan pengalaman belajar bagi peserta didik secara individu,” ujarnya.

 

Dihadapan para peserta, Anang mengatakan keberhasilan sekolah salah satunya ditentukan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin. Untuk itu, kepala sekolah diharapkan mampu memahami, menggerakkan, memberdayakan serta mengembangkan potensi di semua lini yang ada di sekolah masing-masing. “Panjenengan harus sudah mulai mengembangkan lingkungan sekolah dan memberikan pelayanan pendidikan yang menyenangkan dan memerdekakan murid. Saya berharap panjengan bisa mengantarkan anak-anak untuk menggapai mimpinya di masa depan,” tandasnya.

 

Dengan memahami dan mengetahui metode pmbelajaran, Anang berharap anak-anak sebagai peserta didik menjadi gemar belajar dan guru tidak terbebani untuk mengajar. “Semoga kita dapat memberikan ekosistem sekolah yang menyenangkan bagi siswa maupun guru. Jika tercipta ekosistem sekolah yang nyaman, maka guru sebagai ujung tombak bisa memiliki banyak strategi untuk mengajar, siswa pun jadi senang belajar sehingga metode pembelajaran ini inshaAllah akan berhasil,” harapnya.

 

Sementara itu, Senior Program Manager STIR Education Yoni Nurdiansyah mengatakan peran STIR Education yakni mendampingi Dinas Pendidikan melakukan program peningkatan kompetensi guru, kepala sekolah serta pengawas. “Kita siapkan kurikulumnya, modul, mentraining fasilitator daerah dan melihat implementasi di lapangan. Termasuk mendukung sekolah ramah anak di Kota Kediri jadi kita juga masukkan di kurikulum kita dan menggabungkan program yang memang jadi fokus di dinas pendidikan kota kediri,” jelasnya.

 

Adapun siklus pelatihan ini diterangkan Yoni diawali dengan perwakilan pengawas atau fasilitator daerah. Selanjutnya mereka akan menjadi narasumber atau fasilitator di pelatihan pengawas. Setelah itu para pengawas akan menjadi fasilitator untuk kepala sekolah. “Jadi fasilitator bukan hanya dari STIR Education tapi juga dari pengawas. Kepala sekolah yang ikut workshop tadi nantinya akan jadi fasilitator di workshop guru di tiap gugus. Jadi kegiatan ini berlanjut dan kita sebagai narasumber utama hanya melatih fasilitator daerah,” pungkasnya.

 

Samsul, Kepala Sekolah SDN Blabak 2 mengatakan dirinya sudah lima kali mengikuti pelatihan dan sudah diteruskan ke guru-guru di sekolahnya. Ia mengaku mendapat manfaat yang luar biasa setelah mengikuti pelatihan. "Sesuai dengan kegiatan hari ini yakni pembelajar sepajang hayat, guru sebagai ujung tombak atau pendidik harus mau terus belajar untuk mengasah ilmu dan mengembangkan metode pembelajaran agar anak sebagai peserta didik bisa menyerap ilmu yang disampaikan," jelasnya.

 

*Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri*