Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar memberikan arahan kepada Penyuluh KB dan Kader Bina Keluarga (BKB) se-Kota Kediri sekaligus membuka kegiatan Orientasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan Kartu Kembang Anak (KKA), Selasa (16/5). Arahan tersebut disampaikan oleh Ketua TP PKK Kota Kediri secara daring melalui zoom meeting.
“Tadi yang disampaikan narasumber, menjadi orang tua hebat tidak perlu harus yang berlatar belakang edukasi tinggi, ataupun yang punya background ekonomi yang tinggi. Artinya, SOTH ini memberi kesempatan kepada semua ibu dan perempuan untuk mau belajar. Makanya jangan sia-siakan kesempatan ini. Apapun kondisinya kita harus menjadi orang tua hebat untuk anak-anak kita,” ujar Ketua TP PKK Kota Kediri.
Menurut data dari Dinas Kesehatan, Ferry Silviana Abu Bakar mengatakan bahwa di Kota Kediri ini anak stunting lebih banyak berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi mampu ketimbang dari keluarga yang memiliki ekonomi rendah. Hal itu menjadi sebuah ironi, berarti di sana ada sebuah kesalahan pengasuhan dan persepsi sehingga menyebabkan kesalahan pembiasaan pola makan. Semua itu berangkat dari pola asuh dan pemikiran keliru namun dianggap benar.
Ketua TP PKK Kota Kediri memberikan contoh seperti menyianyiakan memberikan ASI eksklusif pada anak, malah diganti dengan susu formula yang harganya sangat mahal. Menganggap susu formula khasiat dan manfaatnya jauh lebih baik. Padahal pemahaman itu tidaklah benar. Maka dari itu, harapannya keikutsertaan ibu-ibu di Kota Kediri dalam program SOTH bisa mengentaskan dan memberi pemahaman tentang pola asuh kepada balita-balita di Kota Kediri.
Sementara itu, narasumber kegiatan ini Dwitrina Wiza Analis Kesejahteraan Keluarga BKKBN Provinsi Jatim mengungkapkan manfaat orientasi SOTH ini bisa mengakomodir orang tua yang mungkin tidak ada background pendidikan tinggi dan pola pengasuhan dengan adanya SOTH bisa mendapat ilmu tanpa harus mengeluarkan biaya. Semua materi yang diberikan juga lengkap, dan ilmu yang didapat juga bisa disebarkan ke tetangga atau orang yang mereka kenal.
Dwitrina Wiza menambahkan tantangan pola pengasuhan di era sekarang ini karena menghadapi anak-anak milenial jadi sebagai orang tua harus memiliki ilmu yang bisa menyesuaikan dengan mereka. Bila dulu anak-anak harus menurut apa kata orang tua, kalau sekarang ini anak-anak diajak untuk lebih demokratis. Bukan berarti orang tua mengikuti semua kemauan mereka namun ada imbal balik antara orang tua dan anak. “Orang tua berusaha memahami anak, dan anak pun dengan sendirinya memahami dan mengikuti apa yang diajarkan orang tua. Jadi bukan seperti jaman dulu, anak-anak dengan terpaksa mengikuti apa kemauan orang tuanya,” tambahnya.
Orientasi SOTH dan KKA bagi PKB dan BKB ini diselenggarakan selama dua hari mulai 16 sampai 17 Mei 2023. Turut hadir dalam acara ini perwakilan DP3AP2KB.