Selenggarakan Orientasi Kelas Ibu, Upaya Pemkot Kediri Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

berita | 22/05/2023

 

Peningkatan kualitas pelayanan bagi ibu dan bayi merupakan salah satu strategi percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Dilandasi hal tersebut, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan menyelenggarakan Orientasi Kelas Ibu, Senin (22/5) di Ruang Rapat Dinas Kesehatan. 

 

Memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima mengatakan kegiatan ini perlu diselenggarakan bagi petugas kesehatan, khususnya para bidan sebagai upaya peningkatan kapasitas dan pengetahuan para peserta sehingga mereka bisa mendampingi dan menjadi fasilitator untuk para ibu hamil di Kota Kediri. “Setelah kegiatan ini mereka diharapkan bisa melaksanakan Kelas Ibu di lapangan secara efektif dan efisien, menjadi fasilitator dan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil terutama tentang penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),” jelasnya.

 

Selain itu, melalui kegiatan ini para peserta diharapkan mampu merubah sikap dan perilaku ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin sehat, pesalinan aman, ibu dan bayi selamat. “Mereka sebagai fasilitator nantinya bisa memberi pengetahuan tentang pencegahan penyakit fisik dan jiwa, gangguan gizi dan komplikasi kehamilan, aktifitas fisik ibu hamil, persalinan, nifas serta perawatan bayi baru lahir agar bisa tumbuh kembang secara optimal,” ujarnya.

 

Tidak hanya pelatihan, dr Fauzan menyebut pihaknya juga melakukan upaya lain untuk menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi yakni dengan memberikan pengawasan dan pemberian gizi pada ibu hamil yang memiliki riwayat Kurang Energi Kronis (KEK). Ada pula pemeriksaan Antenatal Terpadu yang diberikan kepada ibu hamil agar kehamilannya sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat. “Ibu hamil kita periksa lingkar lengannya dan jika kurang dari 23,5 maka masuk kategori sangat kurus dan ini kondisi yang berbahaya untuk ibu hamil karena bisa menyebabkan terganggunya pertumbuhan janin bahkan bisa menyebabkan stunting,” jelasnya. 

 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Kediri, tercatat Angka Kematian Ibu di tahun 2021 yakni 154,36 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada Tahun 2022 yakni 25,27 per 100.000 kelahiran hidup. dr Fauzan berharap Orientasi Kelas Ibu dapat menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kota Kediri. “Angka kematian ibu dan bayi bisa disebabkan kurangnya pengetahuan ibu hamil dan keluarga seputar kehamilan dan persalinan. Untuk itu, Kota Kediri akan tetap eksis melaksanakan Orientasi Kelas ibu dan ini mudah-mudahan bisa terus berkelanjutan sehingga seluruh ibu hamil di Kota Kediri bisa tertangani dengan baik,” pungkasnya.

 

Pelatihan yang diikuti 30 bidan puskesmas tersebut dijadwalkan akan diselenggarakan selama tiga hari ke depan hingga Rabu (25/5) dengan menggandeng narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Adapun materi yang disampaikan yakni materi tentang kebijakan, penggunaan buku KIA untuk ibu dan anak, komunikasi efektif, pengelolaan kelas ibu hamil dan pengelolaan kelas ibu balita.

 

*Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri*