Untuk menjaga komitmen dalam menjalankan Smart City di Kota Kediri dilaksanakan evaluasi tahap I oleh tim _assesor_ Smart City, kemarin (12/6) di Surabaya. Acara yang dikemas berbarengan dengan kegiatan Forum Smart City se Indonesia tahun 2023 diselenggarakan selama 3 hari dari 12 sampai 14 Juni 2023. Pada kegiatan Forum Smart City 2023 itu Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri memaparkan progres rekomendasi hasil Evaluasi implementasi Smart City tahun 2022. Evaluasi secara luring dan daring diikuti oleh Dewan Smart City dan Tim Pelaksanaan Smart City Kota Kediri.
Hasil evaluasi yang dilaporkan terdiri dari 5 rekomendasi, diantaranya mendorong percepatan penerbitan Peraturan Walikota (Perwali) untuk _masterplan_ Smart City, mendorong pemanfaatan Pusat Data Nasional (PDN), pengembangan potensi wilayah untuk merumuskan inovasi program Smart City, melaksanakan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian program Smart City melibatkan seluruh perangkat daerah, dan meningkatkan sosialisasi program Smart City kepada masyarakat.
Terkait percepatan penerbitan Perwali, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri, Apip Permana mengatakan, Bulan Desember tahun lalu Pemkot Kediri telah menetapkan Peraturan Walikota Kediri nomor 4 tahun 2023 tentang Smart City. Bahkan di tahun ini Pemkot Kediri telah mendaftarkan Smart City ke Program Legislasi Daerah (Prolegda). "Sudah kami lakukan dengan menerbitkan Perwali di tahun kemarin. Dan tahun ini sudah masuk Prolegda," ucap Apip.
Adapun dalam mendorong pemanfaatan Pusat Data Nasional, Apip menjelaskan pihaknya telah mengirim surat permohonan kepada Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (Ditjen Aptika) data-data di Kota Kediri dapat terintegrasi dalam PDN.
Selain itu, terkait potensi wilayah untuk merumuskan inovasi program dari Smart City, Apip menerangkan Kota Kediri ditetapkan sebagai pusat kegiatan wilayah (PWK) yang menghubungkan antara Kota Surabaya dengan Tulungagung, Nganjuk, Blitar dan Malang, dimana fungsinya untuk mendorong sistem perkotaan sebagai pusat pelayanan sekunder. "Wilayah Kota Kediri dikelilingi kota-kota lain yang membuat Kota Kediri dijadikan sebagai rujukan baik dalam hal perekonomian, pendidikan, maupun hunian," terangnya.
"Dalam merumuskan inovasi ditiap _quik wins Smart City, Pemkot Kediri selalu mempertimbangkan potensi wilayah, inovasi yang dilakukan dan pelaksanaan program-program Smart City," imbuhnya.
Sementara itu, program unggulan Smart City Kota Kediri sendiri memiliki 6 pilar yang terdiri dari Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment. Pertama Smart Governance, yaitu melalui program e-SPTPD merupakan aplikasi yang disediakan Pemkot Kediri untuk wajib pajak. Inovasi ini dimulai sejak tahun 2019 untuk memudahkan wajib pajak dalam membuat laporan pajak. Kedua Smart Branding yaitu Prodamas Plus, adalah salah satu program unggulan dimana masyarakat dapat ikut langsung mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring program. Ketiga ,Smart Economy lewat program Kurnia untuk memberikan kemudahan pinjaman modal bagi UMKM dengan bunga 2 persen pertahun. Program ini menjadi harapan, tantangan, serta strategi kebijakan dalam upaya percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Lalu keempat Smart Living, Kota Kediri membuat program Homecar Peduli yang merupakan bentuk kepedulian Pemkot Kediri dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama kepada masyarakat kurang mampu. Pilar kelima Smart Society, Kota Kediri membuat program English Massive (EMAS), merupakan program _outing class_ reguler dengan pola meet, learn dan play. Dan pilar terakhir Smart Environment, Kota Kediri membuat program untuk melakukan pembinaan terkait pengelolaan sampah di masyarakat. Bank sampah dibuat untuk memanfaatkan limbah atau sampah agar menjadi bernilai atau memiliki nilai manfaat lainnya.
Lebih lanjut, Apip menyebut program tersebut dibuat untuk mendukung Kota Kediri menjadi pusat