Bumikan Nilai-Nilai Pancasila Khususnya Bagi Kalangan Aparatur, Pemkot Kediri Ikuti Webinar Ditjen Politik dan PUM Kemendagri

berita | 20/06/2023

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan PUM (Pemerintahan Umum) menggelar Dialog Interaktif Pembumian Nilai-Nilai Pancasila dengan tema “Gotong Royong Membangun Peradaban Dan Pertumbuhan Global”, bertempat di salah satu Hotel di Jakarta, Selasa (20/6). Acara tersebut terselenggara sebagai salah satu wujud nyata pemerintah dalam rangka memeriahkan hari lahir Pancasila serta membumikan nilai-nilai Pancasila khususnya bagi kalangan Aparatur Negara.

 

Dialog yang diikuti oleh seluruh Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dari Provinsi maupun Kota/Kabupaten seluruh Indonesia baik yang hadir secara langsung maupun virtual tersebut mengundang 4 narasumber, diantaranya Prof. Dr. Anhar Gonggong, M.A dari kalangan sejarawan dan akademisi, Astri Kusuma Mayasari, S.IP, MA dari Direktur Politik dan Komunikasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Dr. Irene Camelyn Sinaga, AP., M.Pd dari Direktur Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila, dan Suroto, ST, ME dari Plt Asdep Perencanaan Kawasan Strategis Ekonomi.

 

Dirjen Politik dan PUM Kemendagri, Bahtiar mengatakan sebagai bangsa yang besar, Indonesia telah diwariskan nilai-nilai luhur Pancasila yang berfungsi sebagai landasan ideologi negara oleh para pendiri bangsa. Nilai-nilai luhur ini telah ditunjukkan masyarakat indonesia sejak dahulu, melalui budaya toleransi, persatuan dan gotong-royong yang membedakan dengan negara-negara lain. “Nilai-nilai Pancasila merupakan modal utama bagi masyarakat Indonesia yang multikultur sehingga dapat hidup selaras dan harmonis dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa” tuturnya.

 

Bahtiar menekankan pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila di Indonesia bukan tanpa tantangan. Seperti munculnya beragam informasi _hoax_ dan ujaran kebencian di era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi saat ini. “Tanpa disadari keadaan seperti itu telah perlahan-lahan menggeser nilai-nilai bangsa yang selama ini terpatri kuat dan menjiwai kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Saat ini ada upaya-upaya untuk menggantikan atau melunturkan Pancasila sebagai jati diri bangsa dan dasar ideologi dalam kehidupan bernegara,” ungkap Bahtiar.

 

“Nilai-nilai Pancasila saat ini tidak lagi menjadi bagian yang diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat. Kondisi ini yang menjadikan kehidupan kearah individualistik dan matrealistik yang mengakibatkan semakin jauh dari nilai-nilai, jati diri, kepribadian, dan keimanan bangsa Indonesia” ujarnya lebih lanjut.

 

Oleh karena itu, Peringatan hari lahir Pancasila tahun 2023 dijadikan momentum bersama untuk lebih jauh memaknai dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pembumian nilai-nilai Pancasila perlu diambil sebagai langkah prioritas sehingga nilai Pancasila tak sekedar melangit tetapi membumi. Ditjen Politik dan PUM mempunyai tugas dan fungsi untuk melakukan pembinaan ideologi dan karakter kebangsaan dalam pelaksanaan tugasnya selalu berupaya untuk mengembangkan kegiatan sesuai dengan karakteristik target sasaran pembinaan. “Saya mengharapkan dialog hari ini dapat menghasilkan persamaan pandangan, sinergi program antara pemerintah pusat dan daerah. Dan memperkuat jiwa nasionalisme, karakter kebangsaan, dan semangat bela negara, khususnya menjelang pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024,” pungkasnya.

 

Sementara itu menanggapi acara tersebut, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Kediri, Bagus Hermawan menjelaskan Pancasila telah dijadikan pandangan hidup yang telah mengakar dari masyarakat Indonesia dari dahulu. Ia tak memungkiri di era digital ini sangat banyak berita _hoax_ atau ujuran kebencian kepada suatu kelompok yang dapat memecah persatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pembinaan ideologi Pancasila tidak bisa dilakukan oleh satu pihak, namun juga perlu melibatkan seluruh komponen kekuatan masyarakat. 

 

“Kami tetap terus mendorong kerja sama dengan pihak lain untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila. Seperti melibatkan dari berbagai unsur keagamaan yaitu Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri dalam melakukan sosialisasi pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, Pemerintah Kota Kediri sengaja melibatkan tokoh agama di Kota Kediri demi tersampaikannya nilai-nilai Pancasila secara informatif, efisien, dan efektif kepada target sasaran yang dituju. Agar terjalin sinergi antara pemerintah dan masyarakat, serta komunikasi dan koordinasi yang baik agar tercipta kolaborasi yang saling memperkuat bangsa Indonesia, terutama dalam rangka mendukung pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

 

Dalam acara tersebut, dilakukan juga penyerahan bendera merah putih kepada 38 provinsi sebagai simbol pencanangan kegiatan pembagian bendera merah putih di seluruh Indonesia. Diharapkan masing-masing provinsi nantinya dapat meneruskan pembagian bendera merah putih di daerahnya masing-masing. 

 

*Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Kediri*